Singaraja, Persidangan kasus penganiayaan di Dusun Lebah Desa Kaliasem Kecamatan Banjar Buleleng, Kamis 14 Juli 2022 mengungkap perbuatan pelaku yang secara bertubi-tubi dan membabi buta melakukan pemukulan terhadap korban. Pengakuan itu dilontarkan Gede Pariasa alias Porda saat sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Singaraja.
Terungkap dalam persidangan yang diketuai I Made Bagiartha, S.H., M.H., terdakwa I Gede Pariasa alias Porda dalam pengakuannya langsung menyerang membabi buta dengan linggis, karena mendengar teriakan bapaknya I Kadek Arsana alias Toris akibat dipukul pakai sekop oleh korban Ni Luh Widiani ketika Toris yang juga ayah terdakwa Porda dalam keadaan mabuk dan membawa golok mau menyerang ke rumah korban.
“Saya bawa linggis hanya jaga-jaga karena sehabis ayah saya berteriak-teriak langsung mendatangi rumah korban dan dipukul pakai sekop oleh Ni Luh Widiani,” ungkap Porda saat ditanya Hakim Bagiartha dalam persindangan tersebut, mengapa membawa linggis dan ayahnya membawa pisau untuk menghadapi korban yang juga terdakwa seorang perempuan.
Sementara, I Kadek Arsana alias Toris dalam persidangan itu mengaku hanya membawa golok, kemudian membacok korban Kadek Bayu Widana pada perut dan hanya mendorong Ni Luh Widiani. “Saya tidak membanting korban Ni Luh Widiani tapi hanya mendorong,” ujar terdakwa Toris
Persidangan yang dilakukan secara online tersebut, sempat tertunda dan berpindah ruangan dari ruang sidang Cakra ke ruang sidang Candra karena gangguan teknis. Akibatnya, pertanyaan hakim harus diulang-ulang untuk bisa dijawab oleh terdakwa yang saat sidang berada di Lembaga Permasyarakatan Singaraja.
Menurut rencana, sidang kasus kaliasem itu akan dilanjutkan pada 25 Juli 2022, dengan agenda pembacaan tuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum dan LBH Apik Bali bersama LSM KoMPak akan terus mengawal kasus tersebut yang paling keras menyoroti permasalahan sejak penetapan Luh Ayu Widiani dan anaknya Bayu Widana ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Polres Buleleng, padahal keduanya bersama suami dan anak paling kecil sebagai korban. (TIM)
Discussion about this post