Singaraja, Polres Buleleng akhirnya bertindak menyikapi viralnya video tawuran atau perkelahian yang terjadi di sebelah timur RS Parama Sidhi Singaraja. Dari persoalan itu 14 orang dibawa ke Mapolres Buleleng untuk menuntaskan aksi yang diduga dipicu akibat salah paham dari sebuah cafe di Pantai Penimbangan, Desa Baktiseraga Kecamatan Buleleng.
Hingga Senin 14 Nopember 2022 sekitar pukul 19.00 wita, 14 orang yang diduga ada dalam rekaman video tersebut masih didengarkan keterangannya setelah membuat surat pernyataan didampingi orang tua masing-masing dan 14 orang itu berasal dari tiga sekolah di Singaraja.
“Menindak lanjuti terkait video viral perkelahian di depan bandung collection hari minggu dini hari, sudah ditindak lanjuti dengan mengumpulkan semua anak-anak diduga pelaku. Terhadap anak anak sudah diberikan arahan untuk tidak mengulangi perbuatan dengan membuat surat pernyataan dan klarifikasi. Demikian langkah langkah kepolisian yang telah dilakukan,” ungkap Kasi Humas Polres Buleleng, AKP I Gede Sumarjaya dalam pesan singkat melalui whatsapp.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan menyebutkan, sekelompok anak muda merasa salah paham dengan beberapa anak muda disalah satu cafe di Pantai Penimbangan saat terjadi senggolan di areal parkir, sempat memanas permasalahan tersebut dapat diredam dilokasi, namun kemudian justru berlanjut di pintu masuk jalan Pantai Indah hingga aksi pemukulan dan pengejaran dilakukan ke arah timur.
Sebelumnya, dalam rekaman video dengan durasi 20 detik di media sosial diposting oleh akun @murakbal, sejumlah pemuda terlibat perkelahian di Jalan Ahmad Yani Singaraja atau tepatnya di sebelah timur RS Parama Sidhi Singaraja. Para pemuda itu berkelahi di tengah jalan dengan tangan kosong, saat aksi perkelahian itu terjadi, situasi jalan dalam keadaan sepi dan tengah malam menjelang dinihari, bahkan kemuddian Kapolsek Kota Singaraja, AKP I Nyoman Pawana Jaya Negara saat dikonfirmasi mengaku belum menerima pengaduan berkaitan dengan tawuran itu dan diduga video tersebut merupakan rekaman lama, sebab saat patroli dan hasil penyelidikan tidak ditemukan adanya aksi itu dalam dua hari terakhir. (TIM)
Discussion about this post