Singaraja, Puluhan pelaku pariwisata di Kawasan Wisata Lovina, pasca penangkapan oknum pemandu wisata tertangkap lantaran diduga menipu, Sabtu 22 April 2023 mendatangi Mapolres Buleleng dan mendesak polisi untuk melakukan proses hukum terhadap terduga pelaku yang telah diamankan di Mapolres Buleleng.
Sejumlah pelaku pariwisata terlihat memasuki halaman Mapolres Buleleng dan berkumpul di depan SPKT Polres Buleleng, mereka diantaranya sejumah pemandu wisata, Pengurus BPC PHRI Kabupaten Buleleng sekaligus pemilik hotel dan restaurant serta sejumlah tokoh masyarakat dan Aparat Perbekel Desa Kalibukbuk.
Kehadiran puluhan pelaku pariwisata itu diterima langsung Kasat Reskrim Polres Buleleng, AKP Picha Armedi dan melakukan dialog diruang SPKT Polres Buleleng bersama Ketua BPC PHRI Buleleng Dewa Ketut Suardipa, tokoh masyarakat Nyoman Arya Astawa alias Mang Dauh serta Perbekel Kalibukbuk Ketut Suka bersama pengurus desa lainnya.
Usai dialog yang berlangsung sekitar satu jam lebih itu, Kasat Reskrim Picha Armedi langsung menemui puluhan pelaku wisata dan meminta dukungan dalam penanganan kasus yang masih dilakukan penyelidikan tersebut.
”Terkait masalah ini kedepan yang jelas kami berterimakasih atas dukungan dan masukan atas masalah ini sehingga jelas tau apa yang terjadi baik yang sesudah maupun yang sebelumnya. Untuk proses penyidikan tetap kami lakukan dengan profesional apakan nanti ditemukan tindak pidana. Jika ditemukan kami akan proses hukum dan tindak lanjuti segera sesuai prosudur biar tidak berdampak luas kedepanya, jadi percayakan kepada kami bekerja sambil mencari fakta-fakta yang lain,” tegas Picha Armedi.
Ketua PHRI Buleleng Dewa Suardipa berharap, dengan aksiyang dilakukan oknum pemandu wisata tersebut dan mencoreng dunia pariwisata di Lovina agar dilakukan proses hukum dengan tegas dan memberikan efek jera kepada pelaku.
“Tadi koordinasi kita dengan Kasat Reskrim bahwa Polres Buleleng akan menindak tegas secara profesional dengan bukti-bukti. Kami berharap agar pihak Kepolisian Polres Buleleng memberikan efek jera pelaku dan nantinya tidak lagi berbuat. Kejadian ini memberikan dampak negatif yang luas terhadap pariwisata Lovina apalagi korbanya sendiri memviralkan dimedia sosial dan ini senjata yang ampuh dan membunuh Lovina akibat ulah oknum itu sendiri. Untuk kasus ini kami PHRI akan mengawal penuh bersama para guide dan pelaku wisata lainya,”ungkap Dewa Dipa.
Dewa Suardipa mengatakan, para pelaku pariwisata bersama pemerintah telah berusaha promosi mengenalkan ikon Bali Utara Lovina sebagai daerah yang aman dan nyaman, namun sayang hal itu tercoreng akibat perbuatan individu dan tidak bertanggung jawab.
“Khawatirnya pemerintah daerah dan kita yang sudah berusaha promosi dengan komitmen yuk datang ke Buleleng dan tiba- tiba wisatawan datang dibeginikan bagaimana, apalagi WNA ngomong jangan ke Buleleng ini lah yang kita takutkan terjadi,” ujar Dewa Dipa.
Sebelumnya, wisatawan asing yang berasal dari Kazakhstan yang merasa tertipu dengan ulah pelaku untuk melakukan tour snorkeling dan menyelam, bahkan dari unggahan di medsos wisatawan itu memunculkan keresahan pelaku wisata di Lovina, bahkan kemudian kasus itu dilaporkan dan pelaku telah ditangkap polisi. (TIM)
Discussion about this post