Polsek Sukasada telah membentuk tim gabungan untuk bisa melacak beberapa petunjuk yang didapat berkaitan dengan pelaku pembuang bayi di jalur shortcut, sembari menunggu hasil autopsi terhadap jenazah bayi perempuan itu dari RSUD Buleleng.
Singaraja, Jajaran Unit Reskrim Polsek Sukasada sejauh ini masih terus melakukan upaya penyelidikan, untuk mengungkap identitas orang yang diduga pelaku pembuang mayat bayi perempuan di jalur shortcut titik 5 wilayah Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng, belum lama ini. Total ada 7 orang saksi yang telah dimintai keterangan.
Kapolsek Sukasada, Kompol Made Agus Dwi Wirawan, Selasa 14 Desember 2021 mengatakan, sebelumnya sudah ada 4 orang saksi dimintai keterangan. Terakhir, ada tambahan 3 orang saksi dari pegawai jalur shortcut yang dimintai keterangan. Sejauh ini barang bukti diamankan berupa popok yang dikenakan pada jasad bayi perempuan tersebut
Dalam penanganan kasus ini, lanjut dijelaskan Kompol Agus Dwi, pihak Polsek Sukasada telah membentuk tim gabungan untuk bisa melacak beberapa petunjuk yang didapat, sembari menunggu hasil autopsi terhadap jenazah bayi perempuan itu dari RSUD Buleleng untuk dapat mengetahui apakah bayi itu saat dibuang masih hidup atau sudah meninggal.
“Memang sudah ada beberapa petunjuk, tapi saat ini kami masih menunggu hasil autopsi terlebih dahulu untuk menentukan langkah berikutnya. Hasil autopsi ini nanti akan kami jadikan petinjuk lebih lanjut dalam penanganan kasus pembuangan bayi tersebut,” kata Kompol Agus Dwi.
Disinggung kemungkinan pelaku pembuang bayi berasal dari luar wilayah Kecamatan Sukasada, Kompol Agus Dwi mengaku masih belum dapat memastikan. Sebab, saat ini prosesnya masih dalam penyelidikan. “Untuk kemungkinan itu (pembuang bayi diluar wilayah Sukasada), kami masih mencoba menggali fakta-fakta di lokasi,” ujar Kompol Agus Dwi.
Saat ini jenazah bayi perempuan diperkirakan berusia 3 hari masih berada di RSUD Buleleng. Nantinya setelah selesai dilakukan autopsi terhadap jasad bayi, maka pihak Kepolisian bersurat ke Dinas Sosial (Dinsos) Buleleng untuk dilakukan upacara penguburan.
“Kami sudah bersurat ke Dinsos untuk penanganan lebih lanjut. Jika Dinsos kekurangan anggaran, maka kami sudah menyiapkan anggaran cadangan untuk menyelesaikan kewajiban (penguburan jenazah bayi) itu,” pungkas Kompol Agus Dwi.
Sebelumnya, sesosok mayat bayi (orok) terbungkus kain ditemukan di saluran pembuang air (got) di jalur shortcut titik 5 di Dusun Mertasari, Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, pada Kamis (9/12) pukul 09.30 wita. Mayat bayi pertama kali ditemukan PPK TK I Bali, Ketut Rawa saat mengecek pekerja pembersih jalan.
Saat pertama kali ditemukan, bayi diduga berusia baru 3 hari berjenis kelamin perempuan dengan berat badan 3 Kilogram dan panjang bayi 49 Centimeter tersebut sudah tidak bernyawa, dengan kondisi sebagain kulit bagian kepada sebelah kanan hilang, tali pusar masih lengket dan mata tertutup perban. (TIM)
Discussion about this post