Sejumlah personi TNI Angkatan Darat di Kabupaten Buleleng mulai diperiksa dan didengarkan keterangannya oleh Sub Detasemen Polisi Militer IX/3-1 Singaraja berkaitan dengan insiden Sidatapa termasuk juga sebelumnya telah didengarkan keterangan di Mapolres Buleleng.
Singaraja, Setelah menjalani pemeriksaan di Sat Reskrim Polres Buleleng, sejumlah personi TNI-AD di Buleleng secara bertahap mulai menjalani pemeriksaan di Sub Detasemen Polisi Militer IX/3-1 Singaraja berkaitan dengan tayangan potongan video pada media sosial yang merupakan buntut pemukulan kepala belakang Komandan Kodim Buleleng.
Pemeriksaan terhadap sejumlah anggota TNI-AD itu dilakukan untuk membuktikan insiden tersebut secara transparan sehingga dilakukan proses hukum diantara kedua belah pihak yang terlibat dalam insiden tersebut untuk membuktikan sejumlah rangkaian peristiwa hingga kemudian mencuat aksi pemukulan seperti dalam adegan potongan video yang beredar ke masyarakat bahkan telah menuai berbagai reaksi termasuk sejumlah pejabat.
Dandim 1609/Buleleng, Letkol. Inf Muhammad Windra Lisrianto, Kamis 26 Agustus 2021 mengatakan, pemeriksaan terhadap personil berkaitan dengan insiden di Desa Sidatapa masih terus dilakukan Polisi Militer untuk memastikan perbuatan dan pelanggaran hukum yang dilakukan.
“Untuk pemeriksaan masih kita lanjutkan sesuai dengan prosesur dari polisi militer, ya beberapa orang yang kemarin yang terindikasi memukul kemudian yang dipukul, kemudian yang ditabrak juga kemarin dan yang diperiksa mengalami dan ada di peristiwa tersebut,” papar Windra Lisrianto.
Dalam proses yang dilakukan di Sub Denpom Singaraja, sedikitnya ada 10 personil TNI-AD dari Kodim 1609/Buleleng maupun Yonif 900 Raider telah diperiksa secara intensif dengan memastikan pemicu awal terjadinya permasalahan saat Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng melakukan tugas di Desa Sidatapa.
Terungkap dari sejumlah pemeriksaan di Mapolres Buleleng maupun Mako Sub Den Pom IX/3-1 Singaraja, insiden Sidatapa itu diawali dengan munculnya dua pemuda mengendarai sepeda motor tanpa mengunakan masker saat personil TNI yang tergabung dalam Satgas Penanganan Covid-19 melakukan kegiatan di Desa Sidatapa, dimana saat berupaya dihentikan malah menabrak personil dan kabur, bahkan kemudian kembali lagi hingga diamankan untuk dilakukan test swab.
Selanjutnya ada upaya dari pihak keluarga untuk menjemput kedua pemuda yang akhirnya berbuntut dengan pemukulan Komandan Kodim hingga akhirnya terjadi pemukulan di depan sebuah warung.
Sementara, lima warga yang telah dilaporkan ke Mapolres Buleleng berkaitan dengan insiden itu masih menunggu pemanggilan dari Sat Reskrim Polres Buleleng, namun demikian dari sejumlah informasi menyebutkan, dua pemuda tersebut merasa takut dipaksa untuk menjalani test swab setelah datang dari kebun dengan mengendarai sepeda motor. (TIM)
Discussion about this post