Singaraja, Dalam dua pekan kedepan, Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Buleleng menggelar Operasi Zebra Agung 2024 untuk meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas dengan lebih mengedepankan langkah-langkah persuasif dan edukatif serta humanis.
Tercatat 95 personel Polres Buleleng, Polsek Jajaran, instansi samping seperti Dinas Perhubungan (Dishub) Buleleng, Detasemen Polisi Militer (Den POM) serta Jasa Raharja dikerahkan dalam operasi yang dimulai Senin 14 Oktober 2024.
Operasi Zebra Agung 2024 diawali dengan apel gelar pasukan yang dipimpin langsung Kapolres Buleleng, AKBP Ida Bagus Widwan Sutadi di Mapolres Buleleng yang menegaskan ada enam pelanggar prioritas menjadi sasaran dalam operasi Zebra Agung 2024.
“Saya meminta masyarakat untuk tidak takut terhadap polisi, namun takut dan taatlah dengan peraturan yang berlaku karena kecelakaan lalu lintas itu diawali dari pelanggaran yang dilakukan,” tegas AKBP Widwan Sutadi.
Operasi Zebra Agung 2024 juga ditegaskan akan mengedepankan pendekatan edukatif, persuasif, serta humanis dalam rangka menurunkan angka pelanggaran lalu lintas, kecelakaan, dan fatalitas, serta meningkatkan disiplin berlalu lintas.
“Sasaran operasi meliputi segala bentuk potensi gangguan yang dapat mengakibatkan kemacetan, pelanggaran, dan kecelakaan lalu lintas di wilayah Kabupaten Buleleng termasuk melakukan kolaborasi lintas instansi dan pemeriksaan personel secara ketat agar pelaksanaan operasi berjalan efektif,” beber Kapolres,
Operasi Zebra Agung 2024 juga mendukung suksesnya pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih serta mendorong masyarakat untuk tertib berlalu lintas. Data perbandingan pelanggaran lalu lintas Januari hingga September 2023-2024 menunjukkan peningkatan signifikan, dengan jumlah pelanggaran meningkat dari 9.162 di tahun 2023 menjadi 26.225 pada 2024.
“Target dan sasaran Operasi Zebra Agung 2024 terhadap orang atau pengendara yang melanggar aturan seperti penggunaan ponsel saat berkendara, tidak memakai helm SNI atau sabuk pengaman, serta mengendarai kendaraan di bawah umur atau dalam pengaruh alkohol,” sebut Kapolres Widwan Sutadi.
Selain orang, sasaran dan target juga terhadap benda, dimana kendaraan tidak layak jalan atau tanpa surat-surat lengkap, serta kendaraan dengan aksesori tak standar seperti knalpot bising, kemudian berkaitan dengan lokasi dan kegiatan yang dilakukan.
“Jalan rawan kecelakaan, kemacetan, serta area pusat kegiatan masyarakat dan tempat-tempat umum juga menjadi perhatian termasuk pengendara yang melakukan tindakan seperti berhenti sembarangan, melawan arus lalu lintas, atau balapan liar,” tegas Kapolres.
Usai melaksanakan gelar pasukan, dalam rangkaian pelaksanaan Operasi Zebra Agung di Buleleng juga dilakukan pemeriksaan personil termasuk dukungan kendaraan yang dilakukan Kapolres bersama undangan lainnya. |TIM
Editor : Made Suartha
Discussion about this post