Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali bersama Koalisasi Organisasi Non Pemerintah dan Eksponen Masyarakat Untuk Demokrasi Bali (KORDEM) menyalurkan bantuan Konsulat Jendral Republik Rakyat Tiongkok (RRT) kepada sejumlah pengungsi erupsi Gunung Agung.
Singaraja, Bantuan Konjen RRT untuk para pengungsi erupsi Gunung Agung sebanyak delapan truck diserahkan secara bertahap PHDI Provinsi Bali bersama KORDEM pada sejumlah titik-titik pengungsian termasuk dua lokasi pengungsian warga Kecamatan Kubu Karangasem di Desa Les dan Desa Sambirenteng Kecamatan Gerokgak, Sabtu (13/1/2018).
Sekretaris PHDI Bali, Putu Wirata Dwikora disela-sela penyaluran bantuan itu mengatakan, bantuan yang diberikan Kosulat Jendral RRT sebagai upaya untuk membantu penanganan pengungsi erupsi Gunung Agung didalam meringankan beban kebutuhan di pengungsian.
“Ini memang inisiatif dari Konsulat Jendral Republik Rakyat Tiongkok, mereka bersimpati terhadap penderitaan terhadap pengungsi ingin meringankan beban, ini sumbangan tahap kedua dari Konjen RRC, jumlahnya itu delapan truck jumlahnya itu 600 juta,” ungkap Wirata Dwikora.
Hal senada diungkapkan Penasehat KORDEM, Wayan Sudirta, SH., dimana PHDI Bali dan KORDEM hanya sebagai penyalur untuk meneruskan sumbangan dan bantuan yang diberikan kepada pengungsi tersebut, walaupun masih belum mencukupi namun secara bertahap PHDI Bali bersama KORDEM akan berupa menggalang bantuan lagi.
“Maksudnya itu menghantarkan sumbangan yang terkumpul dari penyumbang antara lain konsul cina, tapi konsul cina itu belum cukup karena sumbangan yang baru kita terima dan baru bagikan dari delapan truck sudah terbagi tujuh truck, tinggal satu truck, tapi saya dengar konsul-konsul lain akan menyumbang juga,” papar Sudirtha.
Wayan Sudirta yang juga Anggota Saba Walaka PHDI Pusat berharap kepada para pengungsi untuk tetap bertahan dan mengikuti intruksi dari Pemerintah terkait penanganan erupsi Gunung Agung, demikian juga kepada pengungsi diharapkan selalu dengan lapang dada menerima tamu-tamu yang datang, entah membawa sumbangan atau bantuan maupun yang datang tanpa sumbangan.
“Kalau dari sisi pengungsi, saya berharap letusan ini, cukup sampai disini sehingga segera kembali pulang kampung, bekerja, hidup nyaman seperti sediakala, tetapi kalau memang mengungsi sesuatu yang tidak diharapkan, karena yang namanya mengungsi, sedih, stress, kedatangan tamu membawa sumbangan merasa malu merepotkan orang, tidak ada tamu yang datang bisa kesulitan konsumsi macam-macam, pokoknya pengungsi itu serba salah,” ujar Sudirta.
Disisi lain, Penasehat KORDEM Wayan Sudirta mengakui akan memantau kondisi para pengungsi, sehingga kebutuhan yang diperlukan akan mampu dipenuhi selain itu juga berharap sebelum menyerahkan bantuan akan mempelajari kondisi di pengungsian sehingga kebutuhan yang diberikan bisa bermanfaat.
“Kondisi dibawah datanya ini berganti-ganti, banyak yang pulang, mudah-mudahan kedepannya sebelum turun kebawah kita survey yang pasti dulu, tapi tidak masalah, sumbangan kita itu, betapapun kecilnya karena niatnya lebih besar daripada wujudnya, saya berharap akan ada sumbangan lain juga tertarik untuk menyumbang,” papar Sudirta.
Sudirta yang pernah sebagai Tim Kuasa Hukum Mantan Gubernur DKI Jakarta, Ahok juga meminta kepada para pengungsi untuk bersabar, sebab erupsi Gunung Agung kemungkinan bisa berlangsung lama, seperti halnya letusan Gunung Sinabung yang telah berlangsung selama lima tahun.
“Kita membutuhkan kesabaran, daya tahan yang luar biasa, baik dikalangan pengungsi sendiri maupun penyumbang, kami dari Parisada dari Kordem tidak akan berhenti sampai disini, sehingga dengan gotong royong seperti ini jauh lebih baik dengan kondisi umum di Indonesia, kita lebih tertib dan terarah sehingga keluhan disini tidak terlalu banyak,” ujarnya dihadapan para pengungsi di Desa Les.
Kepala Desa Les, Gede Susila menyambut baik bantuan yang disalurkan PHDI Bali dan KORDEM, walaupun dalamk kondisi sakit, Kepala Desa Les Susila langsung menerima bantuan yang diberikan dan akan disalurkan sesuai dengan jadwal kepada pengungsi di desanya.
“Ada 727 yang masih karena yang dulu 2000, sekarang menjadi 727, nah untuk pengalokasian tentang distribusi bantuan ini, setiap hari selasa kami bawakan ke masing-masing titik, karena disini ada 27 titik yang tersebar,” ujar Gede Susila.
Selain di Desa Les, bantuan dari Konjen RRT itu juga diberikan kepada pengungsi di Desa Sambirenteng yang diterima langsung Kepala Dusun Ketut Murtawan yang disaksikan sejumlah pengungsi, bahkan rombongan juga sempat berbincang-bincang dengan beberapa pengungsi untuk memastikan hal-hal yang dibutuhkan nantinya. (AJ)
Discussion about this post