Denpasar, Terhitung mulai tanggal 9 Desember sampai dengan 13 Desember 2024, Tim Gabungan yang dikoordinir oleh BPBD Provinsi Bali, melaksanakan perompesan pohon di sepanjang jalan bypass I.B. Mantera jalur Banjarangkan ke Goa Lawah.
Tim gabung terdiri atas Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) III Bali, BPBD dan DKLH Provinsi Bali, OPD Pemkab Klungkung (BPBD, Dinas Perhubungan, Dinas PUPR, & Dinas LH), bersama unsur BUMN (PLN, Telkom, Asosiasi Jaringan Telekomunikasi), serta pelaksanaan di lapangan dibantu oleh personil Polri dan TNI.
Hari pertama, Senin 9 Desember 2024 diawali dengan pendataan dan assesment pohon-pohon yang besar, usia tua dan rapuh yang terindikasi atau berpotensi roboh atau menghalangi (mengganggu) pengguna jalan, termasuk pohon-pohon yang mengganggu instalasi dan jaringan kabel.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulungan Bencara Daerah (Kalaksa BPBD) Provinsi Bali, I Made Rentin menyebutkan, setelah data lengkap, di hari kedua, Selasa 10 Desember 2024 sampai nanti hari Jumat akan dilakukan perompesan (pemangkasan).
“Langkah pemangkasan (potong) ini pun dilakukan berbeda-beda (selektif) tergantung jenis pohon, letak (posisi) dan tingkat kerawanannya. Ada yang dipotong hanya beberapa cabang/dahan saja, tapi disisi lain ada dipotong sampai tuntas dengan pertimbangan pohon sudah usia tua, cenderung membahayakan karena jenis pohon yang tidak kuat (rapuh),” ujarnya.
Kalak BPBD Bali Rentin mengatakan, material hasil perompesan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk kebutuhan sehari-hari misalnya untuk kayu bakar dan lain-lain.
“Langkah perompesan ini rutin dan secara berkala dilakukan oleh Tim Gabungan yang dikoordinir oleh BPBD, mengingat rilis BMKG menyebutkan dalam beberapa bulan ini akan terjadi cuaca ekstrem yang ditandai dengan curah hujan yang tinggi,” ujar Rentin.
Disisi lain, Kalak BPBD Bali menegaskan, langkah-langkah kesiapsiagaan yang mesti dilakukan disamping perompesan pohon, juga memperhatikan saluran air/selokan atau drainase agar terbebas dari sampah atau material lainnya yang bisa memicu terjadinya luapan air dan banjir.
“Warga masyarakat diimbau untuk exstra hati-hati jika beraktivitas di luar rumah (ruang terbuka) saat hujan terjadi. Banyak potensi bencana yang patut diwaspadai yaitu pohon tumbang, sambaran petir, banjir, longsor dan lain-lain. Selalu ikuti dan update Informasi perkiraan cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG, untuk lebih waspada jika harus beraktivitas di luar rumah,” himbau Kalak BPBD Bali.
BPBD Bali juga mengajak masyarakat untuk selalu waspada, “Mari kenali potensi ancaman bencana di sekitar kita dimulai dari rumah tempat tinggal masing-masing, lalu siapakan strategi penyelamatan diri termasuk mengenali jalur-jalur evakuasi,” ajaknya.
Terhadap wisatawan juga diimbau untuk lebih berhati-hati karena cuaca mengalami perubahan secara tiba-tiba, selalu ikuti arahan keamanan dan keselamatan dari pihak pengelola obyek wisata, termasuk terhadap pengelola obyek wisata (terutama wisata alam) agar secara rutin memberi informasi dan arahan keselamat kepada pengunjung, selalu menyiagakan tim respons cepat, dan secara berkala melakukan perompesan pohon-pohon yang berpotensi menimbulkan bahaya.
“Mari kita semua selalu siap untuk selamat sebagaimana tagline Penanggulangan Bencana, dengan bersama-sama kita jaga alam maka alam jaga kita,” tutup Kalak Made Rentin. |TIM
Editor : Made Suartha
Discussion about this post