Singaraja, Banteng Muda Indonesia (BMI) Kabupaten Buleleng yang dikomando langsung Ketua DPC BMI Buleleng DR dr Ketut Putra Sedana melakukan napak tilas di Desa Panji Anom Kecamatan Sukasada untuk menyusuri perjuangan para pelaku sejarah Partai Demokrasi Indonesia (PDI) yang merupakan cikal bakal PDI Perjuangan (PDIP).
Rangkaian kegiatan yang dilakukan Rabu 10 Januari 2024 secara bersama itu sebagai momentum peringatan 51 tahun PDIP dengan tetap mengusung slogan Bung Karno, “JASMERAH”, Jangan Sekali-kali melupakan sejarah hingga membuat PDIP sebagai partai yang besar.
Putra Sedana yang akrab disapa Dokter Caput menyambangi sejumlah sesepuh PDIP langsung temat tinggalnya, selain tegur sapa yang akrab juga memberikan bingkisan kepada para tokoh pergerakan PDI tersebut, bahkan Wakil Ketua DPC PDIP Buleleng bersama BMI Kabupaten Buleleng memusatkan perayaan HUT PDI Perjuangan ke-51 di rumah salah satu sesepuh PDI di tahun 1971 almarhum Wayan Mangku Suweta di Dusun Pancoran, Desa Panji Anom.
“Ini sebagai rasa hormat, penghargaan dan apresiasi kami bersama BMI Kabupaten Buleleng serta DPC PDI Perjuangan Kabupaten Buleleng kepada perjuangan berdarah-darah almarhum Wayan Mangku Suweta bersama kawan-kawan di era tahun 1971 kala terjadi aksi pengolkaran di Bumi Panji Sakti ini,” ungkap Dokter Caput.
Selain menyambangi keluarga almarhum Wayan Mangku Suweta, Dokter Caput juga melakukan perjalanan secara door to door bersama BMI Buleleng untuk menemui para sesepuh PDIP di Desa Panji Anom, diantaranya Made Suwita (82), Wayan Wandres (84) dan istrinya Made Sindri (80).
“Ini sangat penting sekali. Momen peringatan HUT PDI Perjuangan ke-51 ini kita pakai sebagai tonggak untuk kita kembali lagi, tidak saja mengenang sejarah tetapi langsung ketemu sama pelaku sejarah dan kita sudah saksikan bersama, kita merasa terharu dan kita dengar bagaimana perjuangan veteran-veteran kita yang berjuang untuk PDI Perjuangan saat itu,” ujar Caput, Jumat 12 Januari 2024.
Putra Sedana menegaskan, pentingnya silahturahmi yang dilakukan secara langsung dengan menyambai para sesepuh PDI, “Inilah yang memang kita ingin mengambil spirit dari perjuangan bapak-bapak kita, orangtua kita, veteran-veteran kita dulu, kita pakai sebagai pegangan spirit ini untuk kita berjuang melangkah, untuk apa? Untuk memperjuangakan PDI Perjuangan khususnya tetap jatidiri partai itu yaitu tetap peduli pada wong cilik,” tegasnya.
Sementara, dalam kunjungan ke rumah-rumah sesepuh PDI itu, Dokter Caput dengan seksama mendengar kisah yang dilakukan dua tokoh pejuang PDI pada tahun 1971 saat terjadi pengolkaran di Kabupaten Buleleng.
“Sangat menyentuh. Apapun dia tidak akan pernah bergeser, sampai diintimidasi, diberi kekerasan, tekanan pada saat itu, mereka tetap teguh. Dia sampai saat ini tetap di PDI Perjuangan. Inilah yang harus kita hargai dan ambol sebuah nilai, spirit dari perjuangan-perjuangan mereka. Apalagi sekarang sudah zamannya beda, sering saya sampaikan zaman penikmat, zaman kita menikmati hasil perjuangan kedua orangtua kita dulu, pejuang-pejuang di partai. Rasa syukur tetap dan ingat peduli sama mereka selaku pejuang dan pelaku sejarah di PDI Perjuangan,” tegas Dokter Caput.
Kegiatan peringatan 51 tahun PDIP yang diselenggarakan Dokter Caput bersama BMI Buleleng di Desa Panji Anom, membuat para tokoh tua PDI Perjuangan dan keluarganya terharu dan sangat bangga, dimana kehadiran Dokter Caput merupakan yang pertama kali dalam sejarah elit atau pengurus PDI Perjuangan Kabupaten Buleleng yang mengunjungi para tokoh senior PDI Perjuangan di Desa Panji Anom.
“Kami bangga sekali karena ini pertama kali pengurus DPC PDI Perjuangan berkunjung ke rumah para tokoh senior PDI Perjuangan di desa kami. Ini luar biasa. Kami banggsa sekali dengan tokoh seperti Dokter Caput. Dari sekian lama, baru hari ini kami selaku kader di tingkat bawah, kader kita mau turun, blusukan, dan menemui kader-kader kita sebagai pejuang-pejuang partai dari zamannya intimidasi, zamannya kekerasan. Baru hari ini ada kader yang mau memperhatikan kader-kader pelopor di bawah,” ungkap Made Gina, tokoh senior PDI Perjuangan Desa Panji Anom.
Made Gina yang pernah sebagai Bandahara PDIP Buleleng dan kini aktif di BMI Buleleng bersama Dokter Caput menegaskan bahwa kader-kader PDI Perjuangan di Desa Panji Anom tetap konsisten setia kepada PDI Perjuangan dan tidak akan goyah pendiriannya apalagi berpindah partai.
“Kader PDI Perjuangan di Panji Anom masih eksis, masih bagus, apalagi sekarang dengan adanya perhatian dari kader yang duduk pengurusan tingkat kabupaten DPC sudah mulai memperhatikan kader-kader di bawah, mudah-mudahan ke depan ini menjadi sebuah acuan bagi para kader di tingkat bawah. Mudah-mudahan langkah-langkah yang diambil Pak Dokter Caput ini ditindaklanjuti oleh kader-kader yang lain, terutama kader-kader yang sudah duduk di legislatif dan eksekutif. Itu harapan kami selaku kader di bawah,” tegas Gina.
Selain mendengarkan kiprah para sesepuh PDI, Dokter Caput bersama BMI Bueleng juga memberikan paket sembako kepada para kader pejuang partai dan keluarga kader pejuang partai yang ada di Desa Panji Anom. (TIM)
Discussion about this post