Pengelola tempat wisata dan hiburan, bahkan sejumlah pedagang besar maupun kecil mulai mengeluh dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang dinilai telah mematikan ekonomi rakyat.
Singaraja, PPKM Darurat Jawa Bali yang telah bergulir selama dua hari mulai memberikan imbas terhadap pengelola wisata dan hiburan maupun para pedagang besar dan kecil, bahkan program untuk mencegah penyebaran Covid-19 tersebut telah mematikan ekonomi rakyat.
Seperti di Bali Utara beberapa obyek wisata, rumah makan sepi akan pengunjung demikian halnya permandian Air Panas Banyuwedang Kecamatan Gerokgak mengalami hal sama. Biasanya omset yang diperoleh sebelum pandemi mencapai 5 juta perharinya, namun ditengah pandemi Covid-19 per hari hanya mendapat 1 juta dengan biaya oprasional yang tinggi.
Komang Sudiasa Artawan selaku pengelola Air Panas Banyuwedang, Minggu 4 Juli 2021 mengakui sangat merasakan berat dengan kondisi saat ini, penghasilan harian yang didapatkan tidak cukup digunakan untuk biaya operasional, namun munculnya intruksi harus dipatuhi dan diikuti.
”Kami di tetap patuhi apa yang diintruksikan pemerintah, namun kami memiliki karyawan, jelas dua minggu ini tidak akan makan karena gaji yang mestinya didapat harus nol. Sedangkan operasional kolam sangat tinggi disinilah kami eweh pakewuh. Tolong lah pemerintah perhatikan rakyat kecil yang notabenya butuh makan, jika kami PHK mereka lalu keluarga mereka makan dari mana sedangkan penghasilan mereka kita putus,” ungkap Sudiasa Artawan.
Hal senada diungkapkan seorang pedagang makanan bernama Abdulah di seputaran Jalan Surapati Singaraja yang mengaku pasrah dengan aturan yang diterapkan saat ini, sebab dirinya bekerja hanya mengandalkan jualan makanan. “Pasrah saja, saya jualan biasanya mulai jam enam sore, tapi sekarang dibatasi sampai jam delapan,”ujarnya.
Bila sebelum PPKM Darurat, Abdulah yang berjualan hingga pukul 23.30 wita itu bisa mendapatkan keuntungan mencapai 500 ribu, namun dengan kondisi saat ini mengalami penurunan yang drastis,”ya, kalau memang laku sejak sore itu, dapatnya pake makan saja pak, kalau sampai malam ya, kalau lancar itu bersih 500 ribu sudah masuk,” papar Abdulah.
Abdulah bersama sejumlah pedagang lain juga berharap agar situasi pandemi Covid-19 ini cepat berlalu sehingga kehidupan kembali normal dan tidak aa pembetasan untuk berjualan, demikian juga disisi lain berharap agar selalu mengunakan masker ataupun menerapkan protokol kesehatan. (DEM/FAL)
Discussion about this post