Gianyar, Belasan orang tua calon Taruna dari Politeknik Transportasi Darat (Poltrada) Bali mendatangi kampus Poltrada Bali di jalan batu yang no 109X, Batu Bulan Kangin, Kecamatan Sukawati Gianyar, Kamis 4 Agustus 2022. Pasalnya, para orang tua wali calon taruna mempertanyakan hasil tes kesehatan anak-anak mereka yang dianggap tidak transparan dalam pelaksanaannya.
Kedatangan para orang tua wali diterima oleh Direktur Poltrada Bali dr. Efendi Prih Raharjo di gedung Aula pertemuan. Dalam pertemuan itu perwakilan salah satu orang tua wali calon Mahasiswa, I Nyoman Suardika menyampaikan kekecewaan mereka terkait, hasil tes kesehatan yang dianggap tidak transparan dan diduga ada kecurangan dalam hasil rekam medis kesehatan anak-anak mereka.
“Kami semua hadir disini untuk melakukan protes atas hasil rekam medis yang sudah kami terima, mengingat semua orang tua wali yang hadir disini sudah pernah mengikuti tes kesehatan sebelumnya ditempat lain, baik di akpol maupun tes kesehatan lainnya dengan tidak ada kendala, namun bègitu hasil tes disini kami terima, semua anak-anak kami yang hadir disini dinyatakan tidak memenuhi syarat, artinya tidak lulus,” ucap nyoman suardika.
Suardika menambahkan bahwa ada diantara orang tua wali taruna melakukan tes kesehatan di dokter yang memeriksakan kesehatan anaknya pada dokter yang juga memeriksakan kesehatan di tes yang dilakukan, “Yang awalnya tidak ada masalah, bayar itu pak, begitu tes disini bayar juga, kok hasilnya beda. Itulah yang mau kami tanyakan,” bebernya.
Sejumlah orang tua juga menegaskan, kehadiran mereka bukan untuk menuntut agar diloloskan sebagai Taruna Poltrada. “Protes kami disini bukan untuk menuntut agar anak kami harus diterima dan diloloskan sebagai Taruna Poltrada, akan tetapi kami hanya ingin membutuhkan hasil rekam medis anak-anak kami dengan transparan agar kami tau kegagalannya dimana, dan kami bisa treatment anak-anak kami untuk tahun berikutnya,” ucap salah satu orang tua.
Menanggapi ketidakpuasan hasil tes kesehatan orang tua calon taruna Direktur poltrada Bali, dr Efendi Prih Raharjo menjelaskan bahwa tidak memenuhi permintaan para orang tua siswa yang dinyatakan tidak lulus test kesehatan itu. Efendi berdalih rekam medis itu tidak boleh diketahui orang tua calon siswa karena sudah ada SOP. “Ini sudah SOP, kalau bapak-bapak mau hasil rekam medisnya kami masih bersurat dulu ke Kementerian Perhubungan,” elak Efendi.
Penjelasan dr Efendi, membuat para orang tua yang anaknya tidak lulus test kesehatan mengumpat. Mereka semakin yakin ada kongkalikong dibalik test kesehatan yang dilakukan pihak Poltrada Bali dalam melakukan seleksi siswa Calon Taruna tersebut.
Aneh, tes kesehatan kami membayar, tapi giliran mau minta hasil rekam medisnya kami tidak dikasih. Ini benar-benar lucu. Sebagai orang tua wajib dong mengetahui kesehatan anak saya,” tukas Suardika. (TIM)
Discussion about this post