Singaraja, Kegiatan napak tilas panji sakti akan mampu menumbuhkan rasa cinta terhadap sejarah dan budaya Buleleng, khususnya sejarah kepahlawanan Panji Sakti. Hal itu diungkapkan Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG ., didampingi Wakil Bupati Buleleng Gede Supriatna, SH., Senin (24/03/2025) saat melepas peserta lomba Napak Tilas di Pura Luhur Yeh Ketipat, Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada, Buleleng.
Lomba napak tilas panji sakti merupakan agenda rutin yang digelar Pemkab Buleleng melalui Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng dalam memeriahkan HUT Kota Singaraja.
Bupati Sutjidra memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh peserta yang telah berpartisipasi dalam kegiatan yang digelar pada tahun ini dan dipastikan para peserta merupakan orang-orang yang terpilih untuk menyuarakan semangat panji sakti membangun Buleleng.
“Lomba Napak Tilas Panji Sakti ini bukan hanya sekadar lomba, tetapi juga merupakan upaya kita untuk mengenang dan menghargai jasa-jasa para pahlawan kita, khususnya Panji Sakti, yang telah berjasa dalam membangun Buleleng,” ujar Bupati Sutjidra.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap antusiasme, kemampuan, dan kreativitas peserta, panitia telah menyiapkan hadiah dengan total nilai Rp 18,5 juta. Namun, Bupati Sutjidra memberikan kejutan dengan menggandakan total hadiah tersebut sebagai bentuk dukungan dan motivasi tambahan bagi para peserta.
Ketua panitia lomba, I Gede Sandhiyasa, dalam lapornya memaparkan, lomba napak tilas panji sakti diikuti oleh 56 regu atau 280 peserta yang terdiri dari siswa-siswi SMA/SMK di Kabupaten Buleleng, perwakilan OPD, dan organisasi kepemudaan.
“Adapun rute lomba napak tilas ini dimulai dari Pura Luhur Yeh Ketipat, Desa Wanagiri, menuju parkir Air Terjun Banyumala, kemudian ke Bendungan Tiing Tali, dan berakhir di Monumen Bhuana Kertha, Desa Panji,” beber Sandhiyasa.
Lomba Napak Tilas Panji Sakti ini diharapkan dapat menjadi ajang untuk mempererat tali persaudaraan antar peserta, serta meningkatkan pemahaman dan kecintaan terhadap sejarah dan budaya Buleleng.|TIM
Editor : Made Suartha
Discussion about this post