Singaraja, Diduga mengalami depresi dengan berbagai persoalan keluarga dan juga mengalami sakit yang tidak kunjung sembuh, Made Meliana alias Gloyoh (40) warga Dusun Delod Margi Desa Sari Mekar Kecamatan Buleleng ditemukan tewas tidak jauh dari rumahnya dengan melakukan aksi gantung diri.
Aksi nekat yang dilakukan korban pada Selasa 11 Oktober 2022 sekitar pukul 11.00 wita dilakukan di Dusun Kawan Desa Petandakan yang lokasinya hanya menyeberang sungai dari rumah tempat tinggal korban
Berdasarkan penuturan sejumlah warga menyebutkan, korban diduga kuat mengalami depresi akibat ditinggalkan oleh istri, bahkan upaya untuk melakukan bunuh diri telah berulang kali dilakukan korban, hingga kemudian aksi serupa dilakukan hingga korban kehilangan nyawanya.
“Sering kambuh, kasihan orangnya harus ketergantungan obat selain itu istri dan anaknya menghilang sudah lama entah kemana. Mungkin itu juga menjadi penyebab, kalau prilaku baik orangnya pinter berbahasa inggris. Dulu orangnya Guide di daerah lovina dan sangat disayangkan harus mengambil jalan hidup seperti ini dan kami sangat berduka ,mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga korban dan semoga amal baiknya bisa diterima disisi yang kuasa ,”ungkap Gusti Ayu Kartini.
Polsek Kota Singaraja setelah mendapatkan laporan dari aparat desa langsung mendatangi lokasi peristiwa. Terungkap, aksi yang dilakukan korban diketahui kali pertama oleh Komang Witana dan juga Made Urip warga Desa Petandakan dan selanjutnya diketahui oleh kakak korban Kadek Merta.
“Awal mula ditemukan Komang Witana selaku pengawas kebun datang ke kebun milik Dewa Ardika Jaya, untuk mencari mencari daun ubi guna kebutuhan sehari-hari keluarganya, sesampai di lokasi kebun saksi melihat sosok orang dengan posisi tergantung di cabang pohon rambutan,” ujar sejumlah warga.
Dikonfirmasi, Kanit Reskrim Polsek Kota Singaraja AKP Gede Darma Diatmika membenarkan peristiwa gantung diri warga Sari Mekar di Desa Petandakan dan untuk sementara telah melakukan penanganan berkaitan dengan saksi-saksi maupun barang bukti.
“Benar tadi anggota langsung ke TKP, korban gantung diri murni tanpa ada tanda kekerasan ditubuhnya. Dari pihak keluarga telah bertanggungjawab menerima dan mengiklaskan atas kejadian tersebut dan kejadian ini dianggap sebagai jalan hidup almarhum serta tidak akan melakukan tuntutan kepada siapapun secara hukum. Korban dari keterangan keluarga mengalami gangguan Jiwa dan sempat pernah dibawa kerumah sakit jiwa. Keluarga korban sekarang menunggu hari baik untuk membuatkan upacara,” ungkap AKP Diatmika.
Usai menjalani pemeriksaan secara medis termasuk olah TKP, korban yang dievakuasi warga tersebut diserahkan kepada keluarganya untuk dilakukan proses penguburan sesuai dengan adat istiadat desa setempat. (TIM)
Discussion about this post