Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Karangasem tidak hanya telah menimbulkan banjir di sejumlah tempat, tetapi juga bencana tanah longsor di daerah Sanghyang Ambu dan penanganan dilakukan secara terpadu BPBD Karangasem.
Amlapura, Bencana longsor terjadi setelah bagian lereng Bukit di areal ini ambles dalam beberapa meter, di mana material longsorannya langsung menutup sebagian badan jalan raya yang menghubungkan Amlapura dan Denpasar.
Tim TRC BPBD Kabupaten Karangasem segera melakukan penangana dan pembersihan material longsoran yang menutupi setengah bahu jalan bersama Balai Jalan Nasional sejak longsor terjadi hingga Kamis (7/2/2019) dengan menurunkan alat berat milik Balai Jalan Nasional dan dibantu penanganan arus lalu lintas oleh pihak Polres Karangasem.
Kepala BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa didampingi Sekretaris BPBD Putu Eka Tirtana menyampaikan, material longsoran berupa gundukan tanah bercampur batu dan ranting-ranting pepohonan yang menutup sebagian badan jalan serta arus air yang menggerus bagian pinggir jalan, telah mengakibatkan terganggunya arus lalu lintas yang cukup ramai di jalur tersebut.
Arus lalu lintas bergerak dengan cukup tersendat-sendat, sehubungan belum seluruh material longsoran dapat disingkirkan dari badan jalan oleh petugas gabungan. Rambu peringatan sudah dipasang oleh Balai Jalan Nasional, agar pengguna jalan lebih berhati hati berkendara melintasi jalan tersebut.
Arimbawa mengaku pihaknya hadir selain untuk melakukan penanganan juga untuk mencari solusi antisipasi agar kejadian yang terjadi setiap tahun ini tidak berpotensi menimbulkan korban karena bencana longsor yang lebih besar. “Di sini ada sekitar 21 KK yang terancam jika sampai terjadi longsoran besar. Kami himbau kepada warga tersebut, untuk mencari lokasi tempat tinggal yang lebih aman,jika curah hujan meningkat” ujarnya.
BPBD pun segera melakukan koordinasi dengan Dinas terkait seperti PU dan PDAM,karena pihak Balai Jalan Nasional berencana membuat gorong-gorong air,namun masih ada pipa air dangkal yang riskan jika dilakukan penggalian. “Hasil kajian selanjutnya kami laporkan kepada Pimpinan untuk nantinya mendapat arahan,baik itu dari Sekda, Bupati dan Wabup ” imbuhnya.
Made Arta salah satu warga yang tinggal disekitar lokasi rawan longsor ini sempat menyampaikan bahwa Ia khawatir jika sampai terjadi longsor yang lebih besar. Untuk itu , Arta mengaku bersedia pindah ke tempat yang lebih aman jika curah hujan meningkat.
Kelian Banjar Dinas Bugbug Kelodan, I Made Widiana mengucapkan terima kasih kepada Dinas terkiait yang telah mengambil tindakan cepat atas kejadian ini. Ia berjanji akan melakukan pendekatan kepada masyarakatnya untuk mendukung program dan arahan dari Pemerintah terkait penanganan dan pencegahan longsor. “Semoga apa yang direncanakan ,kami harapkan dapat segera terealisasi,” pungkasnya.(024)
Discussion about this post