Singaraja, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Buleleng selain memberikan pelayanan kemanusiaan juga berkomitmen melakukan pembinaan terhadap Palang Merah Remaja (PMR), pemberdayaan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) dan pembentukan Siaga Bencana Desa (SIBAT) di seluruh desa dan kelurahan di Kabupaten Buleleng. Demikian terungkap dalam Podcast Bincang Komunikasi (BiKom) Dinas Kominfosanti Buleleng, Rabu 11 Oktober 2023.
Kepala Markas PMI Buleleng, Made Pasek Yasa menyampaikan, PMI Buleleng terus melakukan pembinaan PMR dari perwakilan masing-masing sekolah di Buleleng. Menurutnya, pembinaan PMR berkelanjutan sangat penting dalam rangka mencetak generasi penerus PMI Buleleng.
“Kami berikan mereka (PMR, red) pelatihan kepemimpinan secara semi militer selama empat hari. Setelah itu seluruh PMR kami kembalikan ke sekolah asal masing-masing untuk nantinya menularkan ilmu yang didapat,” terang Made Pasek.
Lebih lanjut dijelaskan, dalam program kerja PMI Buleleng juga melakukan pemberdayaan SPAB untuk mewujudkan sekolah tanggap bencana. Upaya pemberdayaan itu sudah dilakukan dibanyak sekolah di Buleleng, hal tersebut dapat terwujud berkat langkah kerjasama yang dilakukan Made Pasek dengan Perusahaan OASIS. Pihaknya mengakui dalam melakukan berbagai kegiatan pembinaan PMR dan pemberdayaan SPAB di wilayah terluas di Bali ini sangat sulit tanpa dukungan banyak pihak, baik dari pemerintah, swasta dan masyarakat.
“PMI Buleleng banyak mendapat dukungan dari Pemkab Buleleng, OASIS dan juga masyarakat, sehingga mampu secara maksimal menjalankan program-program. Tidak hanya dalam hal pembinaan dan pemberdayaan, tapi juga dalam hal penyaluran air bersih ke desa-desa yang mengalami bencana kekeringan,” tegas Made Pasek.
Atas capaian kinerja yang luar biasa itu, pada 29 September 2023 lalu di Markas PMI Kebumen, PMI Kabupaten Buleleng menerima penghargaan Center Of Excellence (PMI Pusat Unggulan) oleh PMI Pusat bersama dengan enam PMI lainnya di Indonesia. Raihan itu menjadi penyemangat bagi Made Pasek untuk lebih genjar melakukan layanan kemanusiaan di Buleleng.
Pihaknya menambahkan, selain pembinaan PMR dan pemberdayaan SPAB, PMI Buleleng juga telah membentuk Kelompok Siaga Bencana (KSB) tingkat desa. Namun demikian, kelompok yang sudah terbentuk belum mencakup 9 kecamatan di Buleleng.
“Memang belum semua desa kami bentuk KSB, untuk sementara setiap kecamatan kami bentuk satu desa. Jadi Kami membentuk KSB berdasarkan skala priorita melalui data wilayah rawan bencana,” terang Made Pasek.
Ditambahkan, hingga pada saat ini di Kabupaten Buleleng sudah terbentuk SIBAT di 6 kecamatan berdasarkan data wilayah rawan bencana. Pihaknya meyakini komitmen seluruh pengurus dalam kesungguhan melayani kemanusiaan akan mampu lebih meningkatkan lagi capaian kinerja PMI Buleleng dalam membina PMR, memberdayakan SPAB dan membentuk SIBAT pada setiap desa di Kabupaten Buleleng. (KMS).
Discussion about this post