Denpasar, Guncangan gempabumi dirasakan pada sejumlah wilayah di Bali dan juga Lombok di Nusa Tenggara Timur pada Minggu, 26 Juni 2022, sekitar pukul 20.25 wita dengan titik guncangan di wilayah Kuta Selatan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar menyebutkan, gempabumi tektonik tersebut berkekuatan M 4,4. Episenter terletak pada koordinat 8,76° LS; 115,32° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 11 km timur laut Kuta Selatan, Badung pada kedalaman 81 km.
Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho, SE., S.Si., dalam releasenya menyebutkan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik dengan kombinasi mendatar (oblique thrust fault).
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia dibawah lempeng Eurasia,” ungkapnya.
Berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Kuta, Nusa dua, Gianyar, Mataram dan Lombok Barat III MMI, “dimana Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu, sementara di Karangasem II MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang,” papar Cahyo Nugroho.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut dan hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempabumi tektonik menunjukkan bahwa gempabumi yang terjadi itu tidak berpotensi tsunami dan kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh issue yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya. (RLS)
Discussion about this post