Gde Kurniawan memberikan inspirasi bagi sejumlah anak muda di Buleleng untuk berkarya di jalur music, banyak sudah karya-karya yang telah diciptakan pemilik nama lengkap I Gede Kurniawan Wisesa yang berkarya total di bidang music.
Banyak hal yang telah mewarnai perjalanan sosok I Gede Kurniawan Wisesa, terutama di bidang seni, khususnya music. Semangat anak muda yang berkiprah sejak usia dini itu juga telah mengukuir berbagai prestasi dalam berbagai ajang di tingkat nasional, salah satu lagu garapan Gde Kurniawan, “Selangkah Lagi” meraih penghargaan The Best Song pada acara Akademi Fantasi Indonesia di tahun 2004, bahkan lagu itu dialbumkan melalui kaset bertajuk AFI2.
Buah kasih I Made Arsana yang akrab disapa Pak Sonok dengan Titiek Kurniati mulai berkutat dengan music sejak diusia dini, kariernya di music diawali saat duduk di SD Laboratorium yang ditunjuk mewakili Kabupaten Buleleng dalam Lomba Menyanyi Pop Bali Anak-Anak di Pesta Kesenian Bali (PKB), bahkan saat dibangku sekolah dasar itu berbagai prestai berhasil diraihnya.
“Semua ini tentunya tidak terlepas dari peran kedua orang tua saya yang juga berkiprah di bidang music, mungkin dari latihan dan bimbingan yang diber
ikan terus menerus saya bisa melakukan yang terbaik, disamping juga disiplin dan tanggung jawab,” ujar Gde Kurniawan.
Perjalanan Gde Kurniawan saat menapaki jenjang pendidikan tidak pernah terlepas dari music, saat bersekolah di SMP Negeri 1 Singaraja sudah mulai ngeband dengan beberapa temannya, demikian juga saat diterima di SMA Negeri 1 Singaraja, music tidak pernah terlepas dari kehidupannya, sebuah Group B
and bernama “On Off” dibuat dengan beberapa temannya.
“Music bagi saya adalah hidup saya, banyak inspirasi yang bisa kita salurkan dan music bukan sekedar hobby bagi saya sendiri, sejak SMP kemudian SMA dan
waktu kuliah Udayana, bermain music itu menjadi kaharusan,” ungkap Pemilik Demores Rumah Music.
Karier gemilang mulai diraih suami Ni Wayan Meyna Dewi ini saat bergabung di “Buick Project” yang berhasil meraih Juara II dalam ajang Festifal Music Se-Bali dan juga penghargaan sebagai Gitaris Terbaik tahun 2000.
Kuliah di Fakultas Tekhnik Universitas Udayana di Denpasar tidak menyurutkan karier Gde Kurniawan, bersama “Buick Project” terus memberikan karya-karya terbaiknya dan selalu tampil pada berbagai acara music.
Di tahun 2004, ayah Putu Sandat Aira Kurniawan dan Made Ayu Siwi Sanjiwani Kurniawan meraih penghargaan The Best Song pada acara Akademi Fantasi Indonesia (AFI) 2. “Hal tidak terlupakan saat mengikuti lomba cipta lagu tingkat nasional yang diselenggarakan oleh AFI, lagu yang berjudul selangkah lagi dinyatakan sebagai lagu terbaik saat itu, sebuah anugerah terindah bagi saya dan keluarga,” ungkapnya.
Pria yang lahir di Singaraja, 2 Juni 1985 dengan modal hadiah AFI tersebut merintis sebuah studio music di Kawasan Renon Denpasar, sambil mengelola studi music yang diberi nama Demores Rumah Music juga membentuk Band Demores, bahkan Demores Band terpilih mewakili Bali ke ajang Kompetisi Band Se-Indonesia, namun gagal dalam perjalanan saat ditingkat nasional.
Kiprah music yang dilakoni Gde Kurniawan tidak hanya sampai disitu saja, bermodalkan kemampuan yang maksimal, Gde Kurniawan akhirnya dilirik Dewa Budjana bergabung dalam Nyanyian Dharma bersama Dewa Budjana, Trie Utami, Agung Wira Suta di tahun 2006.
“Idola saya, Dewa Budjana, kemudian Balawan, Jhon Mayer dan Chrisye, saat ada tawaran dan direkomendasikan oleh idola saya Dewa Budjana, saya bersedia bergabung di Nyanyian Darma, banyak hal yang bisa saya petik dari pengalaman ini, berkolaborasi dengan orang-orang terkenal,” papar Kurniawan.
Titik nadir dalam bermusic mampu dilalui Gde Kurniawan yang setelah menyunting pujaan hatinya Ni Wayan Meyna Dewi dan dikarunia putri pertama kembali ke kampung halaman di Singaraja, perlahan namun pasti mulai membangun kembali semangat bermusik melalui Demores Rumah Musik di Jalan Penimbangan Barat Desa Pemaron.
“Smarandhana, Group music yang didirikan bapak kembali saya hidupkan lagi, music lokal dengan kolaborasi gemalen menjadi cirri group ini yang didirikan bapak pada tahun 1989, saya juga dengan dorongan teman-teman musisi di Buleleng terus berupaya membangkitkan music di Buleleng ini yang memiliki potensi sangat besar,” ujar Gde Kurniawan.
Kebangkitan Gde Kurniawan bersama musisi Buleleng dibuktikan dengan lahirnya “The North”, kelompok band rock spiritual yang telah melahirkan satu album “Shanti Harmoni” pada tahun 2013. Demikian juga gebrakan demi gebrakan dilakukan bersama Demores Rumah Music dan musisi Bali utara, bahkan Gde Kurniawan dengan bendera Demores Rumah Music Management menjadi produser sejumlah Group Music Buleleng.
Kiprah bapak dua anak ini juga sering dilibatkan dalam berbagai pemetasan music di Bali Utara termasuk dipercaya sebagai pengendali beberapa agenda hiburan penting yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Buleleng. “Ya, ini sebuah kepercayaan tentunya dan kita harus jalani, dukungan teman-teman musisi juga menjadi utama sehingga beberapa pekerjaan yang dipercayakan ke saya bisa dilakukan walaupun belum sempurna,” ujarnya.
Di tahun 2016 ini, Gde Kurniawan dengan musisi Buleleng lainnya membentuk sebuah Band Music bercirikan Bali Utara, “Ake Buleleng” nama Band yang dibentuk dengan tujuh orang personil didalamnya.
“Ake Buleleng merupakan ungkapan rasa bangga, bahwa kita menjadi orang buleleng, pada album group ini ada 9 lagu dengan 8 lagu ciptaan saya sendiri dan satu lagu sebagai bonus track ciptaan bli andik, lagu-lagu semua menjadi andalan dan bercirikan buleleng, ada, sing peduli, me goak- goakan, melajah sabar, sing dadi sombong, ya tunggu aja albumnya,” ujar Gde Kurniawan.
Satu obsesi yang menjadi impiannya adalah ingin memiliki tempat konser music yang representatif di Buleleng, “Saya ingin punya tempat konser yang tidak usah besar namun bisa mewadahi teman-teman musisi di buleleng untuk tampil, dan pengen manggung dengan musisi-musisi besar,” ungkapnya.
Kepada musisi muda Buleleng, Gde Kurniawan berharap terus berlatih dan jangan malu menjadi musisi yang terpenting selalu konsisten di dunia music. “Di buleleng keadaan music saat ini sangat cepat berkembang, dan karakter musisi di buleleng sangat dinamis dan dengan perkembangan media social serta teknologi dewasa ini sangat mempengaruhi perkembangan music di buleleng, sehingga harus konsiten untuk berkarya nyata” pesannya.
Music sebagai hidupnya, Gde Kurniawan akan terus berkiprah bersama Demores Rumah Music dan tentunya dukungan musisi di bali Utara dan sebuah kebanggaan bagi pemain gitar itu adalah bangga sebagai orang buleleng. (RED)
Discussion about this post