Singaraja, Galungan dan Kuningan sebagai hari yang diperingati oleh umat Hindu untuk menyatukan kekuatan rohani supaya mendapat pikiran dan pendirian yang tenang serta memohon keselamatan, perlindungan, dan tuntunan lahir batin kepada Dewa, Bhatara, dan para Pitara.
Galungan diambil dari bahasa Jawa Kuno yang artinya bertarung, disebut juga ‘dungulan’ yang artinya menang, sementara Kuningan sering disebut Tumpek Kuningan. Kuning dalam kata Kuningan memiliki arti berwarna kuning dan wuku yang ke 12.
Anggota DPRD Kabupaten Buleleng dari Fraksi Partai Golkar, drh. Nyoman Dhukajaya M.Si., mengucapkan Rahajeng Rahina Galungan dan Kuningan. Hari Raya Galungan jatuh pada Rabu 25 September 2024 dan Hari Raya Kuningan pada Sabtu 5 Oktober 2024.
“Rahajeng rahina galungan lan kuningan, semoga kebahagian dan kedamaian datang dari segala penjuru, serta kita semua menemukan keberkahan,” ucap Dhukajaya yang juga owner Mulya Farma.
Dhukajaya juga berharap ditengah momentum pelaksanaan Galungan dan Kuningan ditengah tahapan Pilkada Buleleng 2024 mampu memberikan tuntunan memilih pemimpin yang terbaik untuk Buleleng dalam lima tahun kedepan. “Semoga di Galungan dapat memberikan secercah dan perenungan untuk yang terbaik bagi Buleleng,” ucapnya.
Selain hakikat Galungan merayakan menangnya dharma melawan adharma, galungan juga merupakan Pawedalan Jagat atau Oton Gumi, dimana umat Hindu di Bali menghaturkan maha suksemaning idepnya ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi atas terciptanya dunia serta segala isinya. Pada hari itulah umat bersyukur atas karunia Ida Sanghyang Widhi Wasa yang telah berkenan menciptakan segala-galanya di dunia ini. |TIM
Editor : Made Suartha
Discussion about this post