Singaraja, Ketua BPC PHRI Kabupaten Buleleng, Dewa Ketut Suardipa berbagi pengalaman bersama para mahasiswa Se-Indonesia yang merupakan peserta pertukaran mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Nusantara.
Dalam pertemuan yang berlangsung Minggu 9 Oktober 2022 di Ranggon Sunset itu, Dewa Dipa menceritakan perjalanan hidupnya hingga bisa mengelola sebuah rumah makan yang dikenal masyarakat di Pantai Penimbangan tersebut. “Dari nol, saya memulai usaha ini dari awal dan saya yakin dengan ketekukan dan keuletan akan memberikan hasil yang maksmimal,” ungkapnya.
Bukan saja tentang keberhasilan mengelola bisnis rumah makan, namun Dewa Suardipa juga menuturkan perjalanan awal saat mulai bersekolah di tingkat Sekolah Dasar hingga kemudian ke tingkat SMA yang harus dijalani dengan serba kekurangan yang kemudian memicu dirinya untuk bangkit.
“Memang perjalanan hidup saya dari bawah, motivasi orang tua saya yang memicu apa yang bisa saya lakukan saat ini, termasuk pilihan saya masuk di BPLP Nusa Dua yang penuh dengan berbagai rintangan, ini kemudian mengantarkan saya bekerja di Kapal Pesiar,” ungkap Dewa Dipa.
Bekerja di kapal pesiar itulah kemudian menjadi momentum untuk mengubah hidupnya sehingga hasil yang didapatkan ditabung kemudian saat pulang ke Buleleng dibelikan sejumlah asset termasuk lahan yang kemudian dikembangkan menjadi rumah makan.
Selain berbicara tentang perjalanan kariernya sebagaiseorang pengusaha, Ketua BPC PHRI Buleleng itu juga mengupas tentang pariwisata di Bali Utara yang berupaya bangkit kembali pasca pandemi Covid-19. “Ya kami di Buleleng memiliki potensi yang unik, ada desa wisata dan ada juga desa tua yang unik dengan berbagai tradisi termasuk juga ada lumba-lumba yang dimiliki Buleleng. Ini akan kita terus kembangkan bersama pemerintah,” ujarnya dihadapan mahasiswa se-indonesia.
Usai kegiatan modul nusantara tersebut, salah satu peserta Reka Novintan Barus dari Medan mengaku mendapat pengalaman baru dari penuturan yang disampaikan narsumber, bahkan dirinya sangat senang berada di Buleleng.
“Terkhusus kami mahasiswa pertukaran kami hadir di Buleleng sangat ersyukur apalagi mendapat materi dari Bapak Suardipa itu terkait jangan pernah menyerah dan juga harus bisa berinovasi, harus mencari kreatifitas untuk menarik pariwisata di daerah, jujur saya sudah jatuh cinta dengan Buleleng, jadi saya ingin kembali lagi ke Buleleng, dan ingin kedepannya didalam sosial media ingin mempromosikan tentang Buleleng,” ujar Reka.
Pertemuan dengan tokoh inspiratif merupakan salah satu program Pertukaran Mahasiswa Merdeka tahun 2022 (PMM 2), dimana kegiatan ini merupakan sebuah program pertukaran mahasiswa dalam negeri selama 1 (satu) semester yang akan mengajak para mahasiswa penerus bangsa, untuk mendapatkan pengalaman belajar di perguruan tinggi (PT) terbaik di seluruh Indonesia. (TIM)
Discussion about this post