Singaraja, Wilayah bali bagian utara, tepatnya di Buleleng, Rabu 24 Mei 2023 diguncang gempabumi tektonik sebanyak dua kali. Gempabumi pertama berkekuatan Magnitudo 4,4. Episenter terletak pada koordinat 8,15° LS; 115,27° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 20 KM Tenggara Buleleng, pada kedalaman 10 km sekitar pukul 01.41 wita.
Selanjutnya guncangan kedua dengan kekuatan Magnitudo 2,1 merupakan gempabumi tektonik terjadi pada pukul 02.05 wita dengan episenter pada koordinat 8.07 LS,115.29 BT atau pada jarak 22 KM TimurLaut Buleleng dengan kedalaman 13 KM.
Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho, SE., S.Si dalam releasenya menyebutkan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, “gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif di darat,” ungkapnya.
Guncangan gempabumi sangat dirasakan di Kabupaten Buleleng, Karangasem, Bangli dan Denpasar “Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempabumi tektonik menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” beber Cahyo Nugroho.
Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar juga berharap kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya serta tetap meningkatkan kewaspadaan secara individu.
“Agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah,” ujar Cahyo Nugroho.
Hingga dinihari belum diketahui adanya kerusakan akibat gempabumi yang terjadi, demikian juga beberapa ruas jalan terlihat sepi termasuk sejumlah perumahan, dipastikan tidak semua warga merasa guncangan karena terlelp tibur. (TIM)
Discussion about this post