Satu lagi grup pendatang baru di blantika musik pop Bali hadir untuk menyapa penggemarnya. Banjoeatis Band, kali ini grup yang beranggotakan tiga personil ini hadir dengan singlenya “Jomblo”.
Singaraja, Grup music yang digawangi anak-anak muda dari Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar Buleleng ini, menampilkan jenis musik yang berbeda dengan grup musik pop Bali lainnya. Selain didominasi music pop rock, Banjoeatis Band juga menampilkan vocal rap yang sangat kuat yang dibawakan salah satu personilnya yakni Dody Indra Pratama alias Bonbon. Sedangkan vocal utama dipercayakan kepada Landi Niko, dengan aransemen music digarap Kadek Wira, yang tak lain merupakan keponakan musisi senior pop Bali, Ketut Bimbo.
Banjoeatis Band, lahir pada tahun 2015 di Desa Banyuatis, sesuai nama desa kelahiran dari semua personilnya. Awalnya, grup ini bernama Banjoe Band, dan sempat mengeluarkan lagu “Bali Pade Gelahang” di tahun 2016 silam.
Namun seiring perjalanan waktu, grup ini sempat vakum karena personelnya sibuk dengan pekerjaan masing-masing, sampai akhirnya vokalis utama sebelumnya yaitu Surya, mengundurkan diri dan sejak akhir tahun 2017 ini, digantikan oleh Landi Niko. Pria berkaca mata ini, juga adalah pemuda dari Banyuatis dan pernah menjuarai lomba olah vocal tingkat SMK di Denpasar. “Karakter vokalnya sangat pas dengan garapan music kami, sehingga kami ajak untuk gabung bersama,” ujar Kade Wira, koordinator Banjoeatis Band, Sabtu (6/1/2018).
Menurut Kadek Wira, untuk aliran musiknya, dia memang tidak terlalu mengkhususkan, apakah pop, rock atau bahkan reggae. Namun dia mengakui, karakter vocal rap dari kawannya, Bon Bon, sangat kuat sehingga di rap vocal itulah perbedaan grup ini dibandingkan lainnya. “Mudah-mudahan music kami bisa diterima oleh penggemar music pop Bali,” harapnya.
Sementara Landi Niko, sang vokalis mengaku senang bisa bergabung dengan Banjoeatis Band. Dia mengaku kalau karakter vokalnya bisa menyesuaikan dengan music yang digarap para pendahulunya itu. Selain itu, lagu berjudul Jomblo, juga sangat diresapi karena dirinya memang sedang jomblo alias belum punya pacar. “Resolusi tahun 2018 ini, adalah jomblo setahun, he he, sekalian memperkenalkan lagu Jomblo,” katanya terkekeh.
Untuk penggarapan video klip Jomblo, Banjoeatis Band mempercayakan kepada Astapa Production, dengan mengambil lokasinya di sebuah villa di Jimbaran dan juga lokasi advertising di Renon. “Kami berterimakasih kepada produser Bapak Agus Astapa, yang telah mensupport penuh grup kami mulai dari pembuatan klip sampai proses finishing,” ujar Bonbon.
Selaku produser Agus Astapa menambahkan, potensi bermusik anak-anak muda Banyuatis selama ini sangat bagus dan bervariasi. Namun pengembangannya yang perlu diberikan wadah, sehingga kreasi anak-anak muda itu bisa disalurkan dengan baik.
“Desa Banyuatis terkenal dengan penyanyi legendarisnya Pak Ketut Bimbo, kenapa sekarang tidak kita teruskan dengan menggali dan memberikan ruang lebih banyak. Nah, di situlah kami coba hadir untuk berkarya bersama,” ujar Astapa.
Agus Astapa berharap, dengan kemajuan teknologi, proses kreatif anak anak muda dalam menciptakan musik pop Bali akan terus terasah dan tersalurkan. Pengembangan Banjoeatis Band ini, merupakan rangkaian dari proses penggalian bakat setelah sebelumnya juga mengorbitkan grup music pop Bali lainnya, yaitu Agresif Band dan Gita Swara Banyuatis. (RL)
Discussion about this post