Singaraja, Pastikan perubahan untuk Bali, satu jalur menjadi pilihan yang pasti sehingga program pembangunan mampu dilakukan secara linier. Demikian diungkapkan dalam kampanye Paslon Gubernur Bali Mede Muliawan Arya (De Gadjah) dan Wakil Gubernur Bali Putu Agus Suradnyana (PAS) pada putaran I di Buleleng.
Kampanye yang diekmas melalui simakrama atau tatap muka, Jumat 4 September 2024 menyambangi warga desa Bali Aga, diantaranya Desa Pedawa, Desa Tigawasa, dan Desa Cempaga Kecamatan Banjar, kemudian Kelurahan Seririt dan Desa Bubunan Kecamatan Seririt dan Desa Bungkulan Kecamatan Sawan.
“Saya sangat terharu, saya sangat senang, saya sangat bangga, dan saya sangat merasa dihargai dan saya sangat terharu dengan masyarakat Buleleng begitu sambutannya luar biasa dari pagi sampai malam, sambutannya sangat luar biasa,” sebut Muliawan Arya.
Selain didampingi PAS, dalam agenda simakrama juga didampingi Calon Bupati Buleleng bersama Calon Wakil Bupati Buleleng, I Nyoman Sugawa Korry dan Gede Suardana disamping sejumlah Tim Pemenangan KIM Plus Kabupaten Buleleng.
“Suksesnya pemerintahan Prabowo Gibran akan menjadi nyata kalau kita sukses memenangkan Mulia PAS sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur, begitu juga suksesnya pemerintahan Mulia PAS kalau kita sukses memenangkan pasangan Calon Bupati dan wakil Bupati Buleleng, Sugawa Suardana, itu namanya satu jalur atau One Comando,” ujar Sugawa Korry dalam orasinya di Desa Pedawa.
Sugawa mencontohkan ketika pemerintah pusat mengelontorkan dana triliunan rupiah untuk Kompetisi sepak bola U 20, lantas ditolak ini sangat merugikan pemerintah di mata internasional dan juga merugikan semngat generasi muda.
Calon Wakil Gubernur Putu Agus Suradnyana atau PAS dihadapan pendukungnya menyampaikan betapa susahnya merealisasikan suatu program jika tidak satu jalur, apalagi sekarang pasca tidak nyambung banyak jalan jalan kabupaten yang bolong
”Saya disini kenal Gung Gus, kita saat ini sedang merencanakan ekotourism dimana kalau bisa jalur dari wanagiri kita lebarin dan ada jalan untuk bersepeda disampingnya,” ujar PAS
PAS juga menyampaikan agar mudah dalam mencoblos pilih nomor urut 1, karena sudah pasti akan buat perubahan Bali dan Buleleng. “Jangan kipak kipek, biar cepat selesai maunya jam 10 bisa jam 8 selesai pencoblosannya,” tegas Agus Suradnyana.
Sementara, simakrama di Desa Tigawasa, Pasalon Mulia PAS disambut suka cita ribuan warga Desa. Kegiatan di Desa Tigawasa diawali dengan pelepasan ratusan burung ke habitatnya.
Kehadiran Mulia PAS di Desa Tigawasa dimanfaatkan warga untuk menyampaikan kebutuhan mendesak terutama krisis air bersih yang dialami warga Desa Tigawasa ketika musim kemarau tiba.
Calon wakil Gubernur Bali, Putu Agus Suradnyana dihadapan ribuan warga berjanji, jika Mulia PAS dipercaya memimpin Bali 5 tahun ke depan bakal menuntaskan permasalahan air bersih dengan berupaya membuatkan sumur bor.
“kita tahu persis warga desa Tigawasa cukup kesulitan mendapatkan air bersih. Ada 2 kemungkinan untuk mendapatkan air bersih apakah dengan menggunakan gravitasi atau
mengunakan sumur bor. Pasti ada solusinya,” ujar mantan Bupati Buleleng 2 periode ini.
Sementara, dalam beberapa orasinya saat mendatangi sejumlah tempat, De Gadjah dan PAS juga memastikan biaya pendidikan kedepan akan sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah, baik di Kabupaten maupun provinsi. Bahkan juga menegaskan, program kedepan untuk membangun Bali Dwipa Jaya akan dilakukan secara sinergi dan bersama-sama. “Saya dan Pak Agus adalah dwi tunggal bukan sopir dan kernet. Pak Agus putra Buleleng asli, saya putra Denpasar tetapi istri saya Buleleng. Jadi masih ada darah Buleleng,” tegasnya.
De Gadjah didampingi PAS juga mengingatkan masyarakat di Buleleng pada 27 November 2024 untuk memastikan pilihannya dalam satu jalur sehingga akan cepat mampu merealisasikan pembangunan secara linier.
“Pokoknya kalau ada yang gundul, bersih, breok tipis-tipis, manis dikit, itu dah dia. Jadi, saya dan Pak Agus Suradnyana diintruksikan untuk menjadi pelayan rakyat Bali, untuk menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Bali oleh Pak Prabowo dan Mas Gibran, Inggih. Tentu juga, untuk Buleleng Bli Sugawa dan Gede Suardana. Karena apa, kami diinstruksikan menjadi pelayan rakyat bukan menjadi pejabat,” sebut De Gadjah. |TIM
Editor : Made Suartha
Discussion about this post