Singaraja, HIV/AIDS masih menjadi ancaman serius di Buleleng, bahkan di tahun 2023 ditemukan 120 kasus yang didominasi usia produktif. Dari jumlah tersebut setiap bulannya ditemukan 15 kasus baru dan Kecamatan Buleleng paling rentan terhadap kasus HIV/AIDS.
Langkah-langkah pencegahan maupun antisipasi terhadap penyebarannya terus digencarkan pihak-pihak terkait. Salah satunya Yayasan Citra Usada Indonesia (YCUI) yang secara terus menerus melakukan upaya pendampingan termasuk melakukan pengobatan serta pemeriksaan ke sejumlah fasilitas kesehatan.
“Kita juga masih intens konsolidasi dan pemeriksaan HIV/AIDS terhadap perempuan pekerja di hiburan malam. Baik di cafe karaoke maupun warung tuak. Jika kita temukan kasus, segera akan di tangani” ungkap Ricko Wibawa.
Ricko yang keseharian sebagai advokat juga memaparkan, jika temuan kasus baru masih didominasi usia produktif 19 hingga 34 tahun. Sementara untuk penyebab penularannya sebagian besar masih melalui seks. “Kurang lebih setiap bulannya ada saja kasus baru. Kita juga memetakan klaster perkembangan kasus per kecamatan untuk lebih mudah terdeteksi perkembangan kasusnya,” bebernya.
Secara kumulatif, dari tahun 2000 hingga sekarangsudah ada 1260 penderita HIV/AIDS di Buleleng. Para penderita ini diakui sudah mendapat obat Antiretroviral (ARV) yang di dapat pada fasilitas kesehatan di Buleleng.
Hingga saat ini sejumlah penderita HIV/AIDS di Buleleng telah mendapat pendampingan Yayasan Citra Usada Indonesia (YCUI). Pendampingan dilakukan agar para HIV/AIDS tidak menyebar. Selain itu, terpenting dapat memberikan dukungan moral bagi para penderita. (TIM)
Discussion about this post