Singaraja, Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng langsung memberikan respon cepat berkaitan adanya orang dengan gangguan kejiwaan (ODGJ) di Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan Buleleng yang terpasung dengan kaki terikat di dalam sebuah kamar gelap ditempat tinggalnya.
Dikomando langsung Kepala Dinas Kesehatan Buleleng, dr.Sucipto,S.Ked.,M.A.P., Senin 27 Februari 2023 langsung mendatangi lokasi atau tempat tinggal Luh Suparwati (43), sehingga setelah melihat langsung kondisi pasien yang di pasung, Kadiskes berkoordinasi dengan Rumah Sakit Umum Jiwa (RSUJ) Provinsi Bali di Bangli agar pasien bisa di rujuk langsung.
“Setelah kita mengetahui ada ODGJ yang dipasung kita bersama Tim langsung turun ke lokasi dan melihat langsung kondisi yang terjadiserta melakukan koordinasi dengan keluarga termasuk pihak-pihak terkait agar bisa dilakukan penanganan dengan cepat dan baik,” ungkap Kadiskes Buleleng, dr. Sucipto.
Kadiskes Sucipto menyebutkan, daripendekatan dengan keluarga dikethaui pemasungan dilakukan lantaran pasien sering bertindak agresif dan mengamuk, kurang kooporatif dan sudah sempat di rawat di RSuJ.
“Namun, saat pasien sudah dipulangkan, pasien kembali mengamuk dan menyerang keluarga serta masyarakat sekitar sehingga membuat masyarakat resah. Kondisi tersebut yang kemudian memaksa keluarga untuk memasung pasien agar tidak lagi menyerang masyarakat sekitar,” beber Sucipto.
Upaya penanganan dan melakukan evakuasi daridalam ruangan tempat Suparwati dipasung diakukan. Diskes Buleleng langsung melakukan koordinasidenfan Puskesmas Kubutambahan 2 untuk membawa dan merujuk ke RSuJ Provinsi Bali di Bangli.
Sebelumnya, Luh Suparwati dipasung dengan kaki terikat di dalam sebuah kamar gelap ditempat tinggalnya, hingga kemudian mendapat perhatian Suryani Institute for Mental Health (SIMH). Atas kondisi itu, SIMH mendesak orangtuanya Wayan Mara (68) untuk mendapat penanganan di RSUJ Bangli.
Luh Suparwati adalah penderita ganggaun jiwa yang sudah acut. Sekitar tahun 2009, Suparwati pernah mendapatkan penanganan dari SIMH (Suryani Institute for Menatl Health). Kondisinya sempat semakin membaik. Namun kemungkinan karena keterlambatan penanganan pemberian obat dari keluarga Suparwati sempat kambuh dan ngamuk. Bahkan Suparwati sempat mencederai beberapa orang di kampungnya termasuk bapaknya sendiri hingga tangan kelingkingnya mengalami cacat seumur hidup. (TIM)
Discussion about this post