Dua film pendek berjudul Yan Takur dan Kipe, dalam rangkaian Millennial Road Safety Festival (MRSF) yang digagas Polda Bali nampak menjadi perhatian sejumlah netizen, dua film pendek itu digarap di Kota Singaraja sarat dengan pesan-pesan dalam berlalu lintas.
Singaraja, Menarik dan memberikan pesan-pesan berlalu lintas terlihat dalam tayangan kreasi film pendek serangkaian program Millennial Road Safety Festival yang digagas Polda Bali. Dari puluhan video yang telah diunggah pada akun Bid Humas Polda Bali, #79MRSF Yan Takur dan #38MRSF Kipe menjadi perhatian netizen.
Dalam film pendek berdurasi 3 menit itu, lebih banyak menanamkan pesan-pesan dan etika moral saat berlalu lintas. Seperti halnya Yan Takur, film pendek dengan sutradara Kompol Ronny Riantoko, S.I.K menceritkan sosok seorang petugas polri yang bertugas dibagian lalulintas. Saat sedang bertugas Yan Takur menerima laporan dari rekan kerjanya bertugas di pos yang berbeda, bahwa ada pengendara sepeda motor yang menerobos lampu trafic light pada saat lampu menyala warna merah dan cendrung ugal-ugalan.
Dalam naskah yang disusun AKP Putu Diah Kurniawandari, SH., S.I.K itu melibatkan tokoh utama anggota polisi melakukan penindakan secara tegas terhadap pengguna sepeda motor yang tidak mengindahkan aturan, “Sesuai diskresi kepolisian Yan Takur mengambil tindakan untuk melakukan pengejaran guna mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan. Dan setelah tertangkap tidak disangka bahwa pengendara sepeda motor tersebut,seorang wanita cantik. Dan selanjutnya Yan Takur melakukan penindakan berupa tilang, karena semua sama di mata hukum,” papar Diah Kurniawandari yang juga Kasat Lantas Polres Buleleng.
Diah Kurniawandari mengakui, sosok Yan Takur sangat identik dengan film-film india, terispirasi dari itu sehingga salah satu anggotanya, Aipda Wayan Sriasa terplih memerankan tokoh Yan Takur, “Terinspirasi dari karakter dan tokoh film bahwa aktor yang ditunjuk mempunyai face yang cukup unik,” ujarnya.
Selain film pendek Yan Takur, garapan Gede Pasek Sriada dengan film pendek berjudul Kipe (Istilah dalam bahasa Bali yang berarti Buntung) juga menjadi perhatian para netizen, dimana dari naskah yang dibuat Jro Dalang Sembroli itu menceritakan kecelakaan sepeda motor terjadi pada pengendara usia muda atau generasi millennial yang belum memiliki kematangan biologis dan psikologis hingga mengakibatkan cacat.
“Film ini memiliki pesan moral, sudah menjadi tanggung jawab seluruh pihak, khususnya orang tua, untuk terus memantau dan mengingatkan setiap anak yang masih di bawah umur menurut undang-undang, agar mereka tidak diizinkan mengendarai kendaraan bermotor,” ungkap Pasek Sriada pemilik Taksi North Bali.
Film pendek yang digarap di Singaraja itu melibatkan empat pemain, Gusti Made Aryana, Jero Putu Darmini, Gusti Adi Sugianta dan Bripka Adi Santoso menceritakan peran orang tua yang memiliki masa depan untuk sang anak, akibat keteledoran menyebabkan sang anak menjadi Kipe alias buntung bahkan sang ayahpun menjadi gila.
Dua film pendek ini sepertinya menjadi andalan bagi Polres Buleleng dalam lomba serangkaian program Millennial Road Safety Festival yang digagas Polda Bali, sehingga secara totalitas kedua film tersebut digarap. (022)
Discussion about this post