Seorang warga Desa Busungbiu mengalami sakit kanker menahun lantaran takut menjalani operasi secara medis, bahkan kondisinya saat ini semakin parah yang mengakibatkan bagian mata kanan membesar dan membengkak.
Singaraja, Kondisi warga Busungbiu yang divonis mengalami kanker otak hingga kondisi mata membengkak tersebut tidak mampu berbuat banyak. Luh Putu Ayu (40) yang tinggal diperbatasan antara Desa Telaga dan Busungbiu, dengan kondisi mata kanan terus membesar dan semaikin membekak, namun keluarganya takut untuk menjalani operasi secara medis.
Suami Luh Putu Ayu, Ketut Sutaya(42) sangat merasakan derita yang dialami sang istri dan selalu menemani sang istri yang terbaring ditempat tidur teras depan rumah ditemani kedua anak laki-lakinnya.
Sutaya, yang hanya berkerja serabutan hidup dipedasaan dengan penghasilan yang dimiliki pun tidak mampu membiayai istri tercintanya berobat selama ini. Kanker ganas yang dihidapnya selama kurun waktu 6 tahun membuat kondisi tubuh Luh Ayu menurun, awalnya gemuk menjadi kurus akibat penyakit yang dideritanya semakin parah. “Saya kerja serabutan, kadang mencari ikan di daerah Bendungan Titab, Petik cengkih. Pertama istri saya bisul dimata saya biarkan, menginjak 2 tahun semakin membesar dan bengkak,”papar Sutaya.
Pria berpenghasilan rendah menuturkan kelanjutan kondisi istrinya yang dua tahun lalu sempat menjalani perawatan di RSUD Buleleng. “Setelah dari sana langsung divonis, istri saya menghidap kanker otak. Kemudian discan dan dirujuk ke Rumah Sakit Sanglah, dua kali gagal tidak bisa menjalani oprasi, kata dokter operasi itu harus tiga kali dilakukan, menurut dokter operasi pertama kegagalan pasien cuman 53 persen sampai tiga kali drop istri saya. Maunya saya cangkok mata istri tetapi takut parah,” cerita Sutaya, Kamis 24 Juni 2021.
Tidak memiliki biaya untuk menjalani operasi dan ditambah dengan ketakutan, Sutaya akhirnya merawat istrinya dirumah secara mandisi tanpa ada perawatan medis sebab tidak ingin sang istri mengalami akibat yang fatal, bahkan perawatan non medis lebih dipilihnya untuk kesembuhan istri tercinta. “Dari mau operasi tetapi saya kasihan dengan istri saya. Nah setelah itu saya rawat terus istri dirumah dengan non medis,”paparnya.
Kondisi Luh Ayu semakin memprihatinkan dan tentunya Luh Putu Ayu merasakan kesedihan akan penyakit yang dideritanya dan tidak kunjung sembuh, mata kirinya pun kini mulai rabun bahkan aktivitas lain sebagai ibu rumah tangga juga diambil alih suami dan anaknya, “Sudah pingin sekali saya sembuh , keluar kemana pun tidak bisa hanya tidur bangun, dan berdoa somoga tuhan memberikan mujizat kesembuhan,”papar Luh Ayu dengan berlinang air mata.
Secara terpisah, Kepala Desa Busungbiu, Katut Suartama tidak menampik warganya mengalami penyakit Kanker selama 8 tahun dan untuk meringankan beban yang dihadapi keluarga tersebut telah digelontor sejumlah bantuan sosial melalui program DTKS, PKH dan JKN KIS APBN.
“Yang bersangkutan tinggal di Dukuh, dari 8000 warga dalam 250 KK, 900 masyarakat sudah tercover bantuan pemerintah termasuk Luh Ayu sudah masuk datanya. Desa juga sudah memberikan BPNT, begitu pula dari desa sudah memberikan bantuan lainya seperti sembako, Kami tetap prioritaskan warga yang sakit, seperti juga dana desa dan kemarin ada juga dari komunitas datang memberikan bantuan,” papar Kades Suartama.
Atas musibah yang dialami Luh Putu Ayu bantuan sejumlah donatur mengalir untuk meringankan beban yang dialami dengan menahan rasa sakit tahunan tersebut, bahkan sejumlah pihak juga mendorong untuk menjalani perawatan secara medis. (DEM)
Discussion about this post