Sebuah penayangan video pertentangan adat dan tradisi di Bali ditengah pandemi Covid-19 menjadi viral, bahkan tayangan video dengan durasi hampir 7 menit tersebut menjadi perhatian tersendiri bagi Mabes Polri.
Singaraja, Tayangan video yang melibatkan Anggota Sat Lantas Polres Buleleng, Bripka Gusti Ngurah Adi Santosa itu kembali menjadi viral setelah Mabes Polri memberikan perhatian secara khusus dengan memberikan ganjaran sebagai video terbaik dengan meraih Juara I Kreasi Video Katagori Polri Se-Indonesia dalam lomba pembuatan video berkaitan dengan Covid-19, bahkan video tersebut kemudian mengalahkan ratusan video dari Polres dan Polresta Se-Indonesia.
Sutradara sekaligus pemain dalam video berjudul ‘Nyambutin’ Bripka Adi Santosa, Sabtu 17 Juli 2021 mengatakan, garapan video dilakukan dengan singkat dan disesuaikan dengan sejumlah kreteria yang telah ditentukan dari Mabes Polri berkaitan dengan tema memerangi pandemi bersama.
“Temanya yaitu memerangi pandemi bersama, jadi dari tesis yang kita baca ada kredit-kredit tertentu yang harus kita angkat dalam cerita ini berkaitan dengan kesehatan, pendidikan, budaya, adat istiadat, nah dari kredit yang sudah diangkat disana saya berkreasi berusaha mengangkat cerita berkaitan dengan realita yang ada di masyarakat,” papar Adi Santosa yang akrab disapa Santos.
Bripka Adi Santosa mengatakan, ide dan gagasan yang muncul kemudian didiskusikan dengan seluruh team yang dilibatkan dalam pembuatan video tersebut dan sangat kebetulan tidak jauh dari rumahnya ada yang melaksanakan upacara tiga bulanan.
“Tiga sasih atau nyambutin, jadi keresahan yang terjadi di masyarakat itu ketika situasi pandemi ini dihadapkan dengan melaksanakan upacaya yadnya, jadi ada batasan-batasan yang harus dilakukan, sehingga terbentuklah sebuah cerita dengan judul nyambutin,” paparnya Santos.
Kasat Lantas Polres Buleleng, Iptu Anton Suherman memberikan apresiasi secara penuh dalam proses pembuatan video yang melibatkan Prim Art Production dan Bali Atmosphere Film, bahkan dinilai ide dan gagasan sangat tepat sesuai dengan tema yang ditentukan dari Mabes Polri. “Kita bisa memaksimalkan video itu karena kejelian dari anggota kami, melihat dari segi katagori yang memang apa sih nilai yang dicari dalam perlombaan itu dan apa yang ingin disampaikan kepada masyarakat,” ujarnya.
Kasat Lantas Anton Suherman mengatakan, video yang dikemas dalam pembuatan secara bersama itu merupakan salah satu bahan untuk melakukan sosialisasi berkaitan dengan penanganan dan antisipasi penyebaran Covid-19 di Kabupaten Buleleng.
“Konsep dari lomba kalau dari indikator yang ada untuk mensosialisasikan langkag-langkah yang telah dilakukan pemerintah untuk menyamakan persepsi berkaitan dengan upaya untuk menekan penyebaran Covid-19,” papar Anton Suherman.
Jawara yang diraih Sat Lantas Polres Buleleng juga tidak terlepas dari akting atau aksi yang dilakukan para pemainnya, dimana Bripka Gusti Ngurah Adi Santosa tetap berperan sebagai polisi kemudian Gusti Made Aryana yang dikenal sebagai Jro Dalang Sembroli memerankan seorang ayah sebagai kepala keluarga yang berwatak keras, kemudian Jro Putu Darmini sebagai istri yang penyabar dan juga Putu Adelia Pratiwi sebagai anak yang cerdas.
Video berdurasi tujuh menit itu menceritakan keresahan masyarakat ketika pandemi Covid-19 melanda seluruh lapisan masyarakat, segala hal dalam kehidupan ditata kembali dalam norma yang baru. Banyak pertentangan yang terjadi dimasyarakat terkait dengan cara-cara hidup baru, semisal saja dalam hal upacara adat ataukah dalam menjalankan ritual yadnya.
Secara singkat video tersebut menceritakan sebuah keluarga kecil hidup disebuah perumahan, sang suami bersikeras untuk melakukan ritual upacara tiga bulanan anaknya (Melaksanakan Pergelaran Wayang Kulit) tanpa menghiraukan himbauan dari adat, aparat dan pemerintah setempat. Si istri berharap agar mekanisme atau prosudur dalam melaksanakan upacara adat sesuai dengan himbauan pemerintah.
Suami tidak terima dan bersikeras menjalankan kehendak untuk melakukan upacara yadnya (Pergelaran Wayang) sesuai dengan keinginannya. Bahwa acara yadnya diatas segala-galanya. Datanglah tetangganya yang sekaligus adalah seorang polisi menawarkan beberapa solusi agar semua berjalan lancar sesuai dengan harapan masyarkat dan tentunya tak melanggar aturan dari pemerintah.
Hingga akhirnya acara tiga bulanan anaknya berjalan lancar penuh kegembiraan serta pertunjukan wayang dapat tetap dilaksanakan dengan tetap melaksanakan anjuran pemerintah yaitu mengedepankan protokol kesehatan. (TIM)
Discussion about this post