Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng berhasil mengidentifikasi puluhan titik penyebab banjir di Kota Singaraja, salah satu diantaranya telah dilakukan pembongkaran pada trotoar di Jalan Ahmad Yani Singaraja.
Singaraja, Pembongkaran beton penutup saluran got di Jalan Ahmad Yani hingga Kamis (5/4/2018) masih dilakukan BPBD Kabupaten Buleleng bersama OPD terkait di Pemkab Buleleng, bahkan satu alat berat diturunkan untuk mengangkat material pada saluran air termasuk beton yang dibongkar.
Kepala pelaksana BPBD Kabupaten Buleleng Made Subur mengatakan, identifikasi titik-titik penyebab banjir telah dilakukan idetifikasi yang sebagian besar diakibatkan banyaknya saluran air pembuangan tidak berfungsi yang disebabkan adanya penyempitan.
“Banyak, ya banyak termasuk di jempiring ya, kemarin kita sudah assessment yang di pulau obi, pulau lombok, itu tidak ada perlu eksekusi, hanya perlu pembersihan saluran irigasi subak dan lainnnya,” ungkap Subur.
Inti dari permasalah meluapnya air di sejumlah lokasi di Kota Singaraja dipastikan akibat penyempitan saluran air pada bagian hilir yang berada di beberapa titik di Kota Singaraja, sehingga air tidak mampu untuk ditampung atau disalurkan.
“Menjadi masalah hulu dan hilir, di hulu begitu besar saluran irigasinya, sampai di hilir itu menyempit menjadi 80 centi, bayangin aja 3 meter berubah menjadi 80 centi, nah ini menjadi masalah, sehingga perlu duduk bersama,” ujar Kalak BPBD Buleleng Subur.
Disisi lain juga diungkapkan diperlukan upaya penanganan secara bersama melalui sinergitas antara Pemerintah, Masyarakat dan Dunia Usaha didalam menyikapi kondisi kebencanaan sehingga penanganan awal dapat dilakukan secara tepat.
“Penanganan penyebab banjir di Kota Singaraja harus dilakukan secara sinergitas antara Pemerintah, Masyarakat dan Dunia Usaha, sebab puluhan titik penyebab banjir teridentifikasi di Kota Singaraja dan memerlukan penanganan dengan segera,” tegas Subur.
Beberapa titik yang perlu mendapat penanganan akibat banjir itu diantaranya di Kawasan Jalan Pulau Obi dan Jalan Pulau Bali yang menyebabkan banjir di Jalan Surapati termasuk di Kawasan Sayuran kelurahan Kampung Baru, sementara pada bagian tengah Kota terdapat titik penyebab banjir di Jalan Jempiring dan saluran Tukad Mumbul sedangkan di bagian barat dipastikan adanya penyempitan lahan pembuangan air di Kawasan Jalak Putih dan Penimbangan termasuk di Desa Baktiseraga. (022)
Discussion about this post