Rumah yang ditempati seorang nenek ambruk akibat gerusan air yang mengalir pada aliran sungai yang berada dibelakang rumahnya, bahkan dari musibah itu, nenek yang keseharian berjualan itu kehilangan uang tunai puluhan juta rupiah termasuk perhiasan miliknya hanyut.
Singaraja, Sungguh malang nasib yang dialami wanita lansia yang bernama Ketut Sepi (72) warga Banjar Dinas Kelod Kauh, Desa Panji, Kecamatan Sukasada, Buleleng. Pasalnya, rumah semi permanen yang ditempatinya selama puluhan tahun ambruk, pada Selasa (23/1/2018) siang. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun kerugian akibat kejadian ini ditafsir mencapai lebih dari Rp. 20 juta.
Saat kejadian, dadong Sepi saat itu sedang tertidur lelap di rumah bekas toko yang berada persis di depan SD Negeri 1 Panji. Tiba-tiba saja, rumah yang ditempatinya ambruk. Seketika, dadong Sepi langsung berusaha untuk bisa menyelamatkan diri dan barang berharga miliknya. Sayang usaha itu gagal. Sebab, uang tunai serta perhiasan yang disimpan dibawah kasur tempat tidurnya hanyut, terbawa air di saluran irigasi yang berada persis di bawah rumahnya.
Meski dadong Sepi selamat, namun dadong Sepi mengalami sejumlah luka memar, bahkan lebam di bagian dahi bagian kiri serta kaki pada bagian kanan. “Baru bangun, sudah tertimpa material bangunan rumah. Ambruk ke arah timur, tercebur dalam selokan air. Totalnya uang ada ratusan juta, tapi uang yang hanyut hanya Rp20 juta lebih, ada kalung, gelang emas juga hilang. Semua jatuh ke saluran irigasi. Saya sudah ikhlas, yang penting saya selamat,” kata dadong Sepi.
Sementara putra Dadong Sepi, Nyoman Sukadana (45) menduga, robohnya bangunan karena usia bangunan yang sudah tua dan rapuh akibat tergerus aliran irigasi yang berada di bawah rumah itu. “Dasar dari bangunan rumah sudah retak, temboknya juga. Ya, karena usia bangunan ini sudah tua, sekitar 40 tahun lebih. Selama ini, ibu saya memang tinggal sendirian di rumah, biar gampang jualan ke pasar Banyuasri,” ujar Sukadana.
Kepala Dusun Kelod Kauh, Nyoman Marsajaya menjelaskan, terkait dengan ambruknya rumah salah satu warganya ini, ia berencana akan melaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng. “Kami akan laporan secara tertulis ke BPBD, itu sedang kami siapkan. Ya, untuk sementara hanya dilaporkan secara lisan dulu ke BPBD Buleleng. Soal jumlah kerugiannya, kami belum bisa merinci,” pungkas Marsajaya.
Kini pasca kejadian itu, warga Dusun Kelod Kauh, Desa Panji melakukan aksi gotong royong untuk membersihkan sisa puing-puing bangunan rumah dadong Sepi yang ambruk. Namun untuk sementara, kini dadong Sepi memilih tinggal di rumah anaknya yang bernama Sukadana yang berjarak 500 meter dari lokasi kejadian. (055)
Discussion about this post