Seorang anak yang masih dibawah umur dan duduk dibangku SMP mengalami tindak kekerasan secara psikis dan seksual, bahkan diduga perbuatannya itu dilakukan oleh pamannya sendiri. Bahkan gadis yang masih berusia 14 tahun itu mengalami perawatan di RSUD Kabupaten Buleleng.
Singaraja, Sungguh tragis nasib yang dialami siswi kelas II SMP di Desa Banjar, Buleleng, sebut saja Bunga (14). Gadis yang masih dibawah umur ini, menjadi korban pemerkosaan yang dilakukan IBKS alias IG yang tak lain adalah paman korban. Akibat perlakuan bejat IG, Bunga sempat mengalami depresi berat. Dan kini Bunga masih mendapat perawatan di salah satu ruangan RSUD Buleleng.
Dari informasi yang dihimpun, Bunga disebutkan sudah beberapa kali disetubuhi oleh IG. Bukan itu saja, Bunga pun diancam oleh IG jika mengadukan perlakuan bejat lelaki itu. Bahkan bukan hanya diancam, Bunga yang tidak memiliki ayah dan ibunya mengalami gangguan jiwa ini, mendapatkan kekerasan fisik dari pria bejat tersebut.
Puncaknya, Jumat lalu sekitar pukul 02.00 wita, Bunga dilarikan ke RSUD Buleleng akibat depresi yang dialami, atas ulah bejat pria tersebut. Sejak saat itu, Bunga hanya berteriak histeris dan tidak mau makan. Setelah beberapa lama dirawat, kini Bunga sudah stabil, namun masih sulit bicara dan hanya bersedia makan sedikit.
Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Buleleng, Riko Wibawa, Minggu (11/3/2018) mengatakan, P2TP2A Buleleng sudah lakukan pendampingan terhadap korban. Selain itu pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan unit PPA Polres Buleleng. Menurut Riko, informasi yang berkembang menyebutkan, bahwa aksi bejat pamannya telah berlangsung sejak pertengahan bulan Februari 2018.
“Korban masih trauma, tapi sekarang sudah mulai membaik. Bahkan kami sempat mengajak pulang ke Banjar, tapi korban tidak mau pulang karena takut. Rencananya kami datangkan psikolog. Tapi mengingat kondisinya masih belum sehat betul, terpaksa kami siapkan tempat nyaman buat korban sementara waktu,” kata Riko.
Adanya kejadian ini, hingga saat ini Polres Buleleng masih belum bertindak untuk menangani kasus tersebut. Polres Buleleng beralasan, kasus ini belum dilaporkan oleh pihak keluarga. Lambatnya penanganan terhadap kejahatan yang menimpa Bunga menjadi pertanyaan sejumlah pihak. Pasalnya, perlindungan anak korban kejahatan seksual dan kekerasan fisik maupun psikis mensyaratkan kesigapan dalam penanganannya.
Sementara Bendesa Adat Desa Banjar, Ida Bagus Kosala, tidak menampik kasus itu. Kata dia, pihak desa sudah melakukan mediasi. Awalnya, IG tidak mau mengakui perbuatannya. Namun akhirnya, IG mengakui perbuatannnya menyetubuhi korban di kamar mandi. Yang mengejutkan dari pernyataan Kosala yakni, ternyata IG bukan berbuat kepada Bunga saja. Melainkan, juga dilakukan terhadap ibu kandung Bunga, yang dicurigai menjadi penyebab ibu Bunga mengalami gangguan jiwa.
“Saya sudah jelas minta agar diproses secara hukum. Tapi Perbekel tetap ingin mediasi, karena korban ada hubungan keluarga yakni keponakannya. Ini tidak bisa dibiarkan, agar tidak menjadi kebiasaan. Karena sebelumnya dia tidak juga diusut waktu melakukan perbuatan itu. Sampai gila itu orangnya, kasihan,” jelas Kosala.
Hingga saat ini kasus tersebut belum dilaporkan secara resmi oleh pihak keluarga, lantaran adanya dugaan intervensi pihak-pihak tertentu yang merasa akan memberikan dampak jika kasus tersebut diusut oleh kepolisian. (022)
Discussion about this post