Satu dari sejumlah titik penyebab musibah banjir di Kota Singaraja mulai mendapat penanganan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng membongkar satu titik penyebab banjir di Jalan Ahmad Yani Singaraja.
Singaraja, Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng pasca musibah banjir yang melanda Kota Singaraja telah melakukan sejumlah kajian dan evaluasi, sehingga beberapa penyebab banjir diketahui akibat adanya penyempitan saluran-saluran pembuangan air.
Salah satu titik yang menjadi peyebab banjir itu, Rabu (4/4/2018) telah dilakukan penanganan dengan membongkar beton penutup saluran air yang diduga menjadi penyebab meluapnya air di Jalan Ahmad yani Singaraja, dimana saluran pembuangan air tersebut tertutup beton setebal 30 centimeter hingga menyebabkan penyempitan dan saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan air meluap.
Sekretaris BPBD Kabupaten Buleleng Ketut Susila dikonfirmasi terkait pembongkaran beton di kawasan Jalan Ahmad yani itu menyebutkan adanya upaya normalisasi untuk menghindari kembali terjadinya banjir, bahkan sejumlah lokasi juga telah dilakukan identifikasi oleh BPBD Kabupaten Buleleng. “Ini sebagai langkah awal, karena kalau tidak dibongkar ketika hujan akan banjir lagi,” ujar Susila.
Kepala BPBD Buleleng Made Subur,SH mengakui pembongkaran tersebut dilakukan karena laporan dari masyarakat yang mengatakan pusat banjir ada di saluran tersebut. Ia mengatakan, dengan adanya informasi itu, BPBD Buleleng langsung bertindak melakukan pembongkaran. “Kami langsung turun ke lokasi dan benar bahwa adanya penyempitan di saluran ini,” ungkapnya.
Melihat adanya penyempitan tersebut, Made Subur langsung memerintahkan stafnya untuk melakukan pembongkaran. “Dengan alat seadanya, kami langsung bongkar agar air tidak meluap lagi kalau ada hujan deras,” katanya.
Menurutnya, beton ini sengaja dibuat oleh pemilik lahan tersebut. “Awalnya saluran ini tingginya 1,5 meter tapi sekarang ada beton 30meter yang mengurangi tinggi saluran. Ini ada unsure kesengajaan dibuat oleh pemilik lahan, kami tetap bongkar saja dan mengembalikan saluran seperti semula,” tegasnya.
Sementara, pengakuan Kadek Sudarmini pegawai salah satu toko yang dekat dengan lokasi pembongkaran mengatakan, memang benar pusat banjir terjadi dari saluran tersebut. Ia menjelaskan air yang meluap dari saluran tersebut sangat besar sehingga banjir juga menggenangi toko tempatnya bekerja.
“Saya melihat langsung saat air meluap, memang benar dari sana keluarnya,” ungkapnya. Sudarmini berharap setelah pembongkaran beton tersebut banjir tidak akan terjadi lagi. “Mudah-mudahan nanti ga banjir lagi,” harapnya.
Sebelumnya, Kota Singaraja dikepung banjir. Ada beberapa titik banjir yang menjadi perhatian Pemkab Buleleng . Data yang dikumpulakan oleh BPBD Buleleng menyebutkan, wilayah yang terendam banjir antara lain Jalan Srikandi Sambangan, Jalan Laksamana Baktiseraga, Kampung Baru atau lebih tepatnya di Banjar Widyasari, di Jalan A. Yani, di Jalan Patimura, di Jalan Pulau Obi, di Jalan Srikandi, di Jalan Surapati, di Jalan Raya Sangsit, di wilayah Desa Panji, di Kelurahan Banyuning, di Kelurahan Kaliuntu, hingga Kelurahan Kampung Anyar. (086)
Discussion about this post