Ribuan ogoh-ogoh dalam berbagai ukuran akan menyemarakan pelaksanaan malam pengerupukan menjelang penyepian di Buleleng, namun demikian pagelaran dan pengarakan ogoh-ogoh itu dilakukan secara tersebar dan mendapat pengamanan dari kepolisian.
Singaraja, Ribuan ogoh-ogoh, Jumat (16/3/2018) menjelang malam diarak mengelilingi desa pakraman atau banjar pakraman masing-masing di Kabupaten Buleleng. Sedikitnya dalam rangkaian Hari Nyepi tahun ini, tercatat ada 1.131 buah ogoh-ogoh yang tersebar di seluruh Buleleng. Paling banyak terdapat di Kecamatan Buleleng dengan 206 buah ogoh-ogoh, dan di Kecamatan Sukasada dengan 143 buah ogoh-ogoh.
Pelaksanaan pengarakan ogoh-ogoh juga menjadi perhatian tersendiri bagi Jajaran Polres Buleleng yang menyiagakan sedikitnya 560 orang personil secara tersebar di seluruh Kabupaten Buleleng, utamanya pada tempat-tempat yang berpotensi terjadi gesekan antar pengusung ogoh-ogoh itu.
Kabag Ops Polres Buleleng, Kompol I Gede Wali mengatakan, polisi telah melakukan pemetaan wilayah untuk pola pengamanan. Polisi mencatat, ada 1.131 buah ogoh-ogoh yang tersebar di seluruh Buleleng.
“Personil kami bagi sesuai plot masing-masing, baik di wilayah polsek maupun di tempat rawan. Sejauh ini secara umum masih kondusif. Tapi tetap kami antisipasi kerawanan yang dimaksud,” ungkap Gede Wali.
Hal senada diungkapkan, Kapolsek Sukasada, Kompol Gede Juli yang telah melakukan berbagai persiapan untuk pelaksanaan pengamanan saat pengerupukan, bahkan pengamanan dilakukan secara bersinergi agar pengarakan ogoh-ogoh tersebut berjalan dengan aman dan lancar.
“Penuh kekuatan kita turunkan dari Polsek, jangan sampai saat pawai ogoh-ogoh, ada yang mengonsumsi miras. Ada yang mabuk. Biasanya dari pengalaman, gesekan berawal dari miras. Makanya kami himbau, agar kita sama-sama mengawasi jalannya pawai ogoh-ogoh itu. Biar kondusif,” ujar Juli.
Kapolsek Kota Singaraja, Kompol A.A Wiranata Kusuma mengatakan, jumlah ogoh-ogoh telah didata secara keseluruhan di Kecamatan Buleleng termasuk melakukan pengamanan pada lintasan-lintasan yang memungkinkan memicu adanya gesekan antar kampung. “Sudah pasti kita data dan satu ogoh-ogoh ada penanggung jawabnya sehingga kita tekankan untuk tidak mengkonsusmi miras, kalau ada nanti koordinatornya yang bertanggung jawab,” tegasnya.
Selain Polsek Sukasada dan Polsek Singaraja, antisipasi pengamanan pagelaran dan pengarakan ogoh-ogoh juga dilakukan Polsek lain di Jajaran Polres Buleleng, bahkan sebelum pelaksanaan hari suci nyepi juga telah dilakukan Operasi Cipta Kondisi dengan menyasar peredaran minuman keras, utamanya jenis arak bali termasuk penduduk pendatang di kantong-kantong pemukiman warga pendatang. (011)
Discussion about this post