Singaraja, Hujan deras yang mengguyur wilayah Buleleng pada Selasa 11 Januari 2022 hingga tengah malam, menyebabkan bencana banjir di beberapa titik. Puluhan rumah terendam air di Dusun Banyuwedang, Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak Buleleng. Banjir juga membuat tembok penyengker TK Nurul Islam yang ada di Desa Pejarakan mengalami kerusakan.
Perbekel Desa Pejarakan, Made Astawa mengatakan, banjir terjadi sekitar pukul 15.00 wita. Setidaknya ada 20 rumah warga terendam banjir. Menurut Astawa, banjir ini terjadi karena saluran pembuangan air yang ada di desa tersebut tidak mampu menahan derasnya air.
Akibatnya, air meluap ke jalan dan masuk ke rumah-rumah warga. Sementara tembok penyengker sepanjang 30 meter milik TK Nurul Islam juga ambruk akibat terjangan air banjir, dengan kerugian ditafsir mencapai sekitar Rp10 juta.
“Tinggi air sekitar 20 Centimeter merendam jalan dan beberapa rumah warga. Rumah warga yang terendam banjir itu, tidak ada yang rusak. Warga juga tidak mengungsi karena banjir sudah surut sekitar pukul 18.30 wita,” kata Astawa.
Astawa mengatakan, banjir menerjang desa Pejarakan terjadi setiap tahun. Hal ini disebabkan lantaran saluran drainase yang ada di pinggir jalan utama terlalu kecil. Dari pihak desa juga telah mengusulkan perbaikan kepada pihak Balai Wilayah Sungai Bali-Penida. Bahkan di tahun 2019 lalu, sudah sempat ada perbaikan namun belum semua dikerjakan.
“Baru sampai di sebelah selatan kantor desa (perbaikan saluran drainase dengan diperlebar). Jadi di sebelah utara belum diperbaiki sampai sekarang. Kami berharap, seluruh drainase bisa diperbaiki, agar desa kami tidak lagi menjadi langganan banjir,” ujar Astawa.
Camat Gerokgak, Made Juartawan menjelaskan, banjir yang terjadi ini diakibatkan karena hujan deras. Bukan hanya di desa Pejarakan, banjir juga terjadi di wilayah desa Sanggalangit, Patas dan Sumberklampok. Ketinggian air rata-rata mencapai 30 Centimeter hingga 50 Centimeter.
“Sampai saat ini kami masih belum menerima laporan (total kerugian akibat banjir). Sekarang ini masih didata masing-masing Perbekel di desa, jadi kami masih menunggu hasil pendataan yang dilakukan Perbekel,” pungkas Juartawan.
Selain banjir, hujan deras yang mengguyur wilayah Buleleng juga menyebabkan pohon tumbang. Seperti terjadi di Desa Uma Anyar, Kecamatan Seririt, Buleleng. Pohon jenis aanten dengan diameter 50 Centimeter dan ketinggian 11 meter tumbang.
Tumbangnya pohon santen itu juga sempat membuat arus lalulintas di jalur Desa Uma Anyar sempat mengalami macet akibat terhambat batang pohon jatuh ke jalan. Saat ini, pohon yang tumbang tersebut sudah berhasil dibersihkan oleh tim BPBD Buleleng. (ARK)
Discussion about this post