Kasus dugaan penghadangan di jembatan shortcut dinyatakan sebagai berita hoax oleh polisi, menyusul dilakukannya pengumpulan data di lapangan yang menyebutkan tidak pernah terjadi aksi penghadangan di lokasi jalan baru yang berlokasi di Desa Wanagiri dan Desa Pegayaman.
Singaraja, Polisi mengangap informasi dan berita berkaitan dengan aksi penghadangan yang dilakukan sekitar 10 orang tidak dikenal dengan mengunakan sepeda motor di atas Jembatan Shortcut sebagai informasi tidak jelas, bahkan menyimpulkan sebagai berita hoax.
Kabag Ops Polres Buleleng, Kompol A.A. Wiranata Kusuma, Rabu (22/1/2020) usai mengunjungi lokasi jembatan shortcut dan berbincang-bincang dengan warga setempat mengatakan, informasi dan berita yang beredar tersebut tidak ada yang mengetahui secara pasti. “Kita cek lokasi yang viral ada penghadangan di shortcut wilayah Sukasada, dari keterangan warung di dekat TKP yang buka 24 jam diyakini berita itu hoax,” tegasnya.
Namun disisi lain, Kabag Ops Wiranata Kusuma mengatakan, polisi menyikapi kondisi tersebut akan tetap melakukan pemantauan dengan meningkatkan kegiatan patroli termasuk memberikan tugas khusus kepada Bhabinkamtibmas.
“Sudah kita tugaskan kepada Bhabin dan kami akan pastikan lagi akan melakukan patroli setiap malam kesana, sehingga masyarakat yakin di daerah tersebut tidak ada hal-hal mengancam atau menjadikan daerah itu rawan dianggap oleh masyarakat dan kami menjamin selama 24 jam derah itu aman,” ujar Wiranata.
Sebelumnya, keamanan lintasan jalan shortcut yang melintasi wilayah Desa Wanagiri dan Desa Pegayaman Kecamatan Sukasada mulai terganggu dengan munculnya sekelompok orang bersepeda motor yang diperkirakan mencapai 10 orang melakukan penghadangan diatas jembatan lintasan shortcut.
Berdasarkan informasi menyebutkan, Jro Sandi (48) warga Dusun Pererenan Bunut Desa Gitgit Kecamatan Sukasada saat kembali dari Denpasar bersama istrinya mengendarai mobil APV DK 1028 FW melintas di jembatan shortcut sekitar pukul 02.00 wita merasa kaget lantaran dihadang tiga sepeda motor, bahkan sempat berhenti dan meminta untuk lewat, namun melihat gelagat tidak baik akibat aksi penghadangan dengan sepeda motor yang diperkirakan dilakukan oleh 10 orang langsung tancap gas.
Aksi tancap gas yang dilakukan Jro Sandi berhasil lolos dari penghadangan yang dilakukan, namun pada bagian depan bumper mobil APV menyerempet salah satu sepeda motor pelaku penghadangan, bahkan kemudian aksi tersebut menjadi perhatian Bhabinkamtibmas dan Babinsa Gitgit yang langsung melakukan koordinasi dan melaporkan aksi tersebut, sebab sebelumnya aksi pelemparan mobil juga terjadi di daerah lintasan jalan Singaraja Denpasar tersebut. (022)
Discussion about this post