BPBD Kabupaten Buleleng dalam 24 jam telah melakukan penanganan berbagai dampak hujan deras yang disertai dengan angin kencang akibat imbas topan australia yang melintas di Bali, penanganan secara terpadu dilakukan mulai dari pohon tumbang hingga banjir bandang.
Singaraja, Musibah akibat bencana alam terjadi pada sejumlah titik di Kabupaten Buleleng, tercatat 21 bencana yang telah ditangani Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng hingga Senin (25/3/2019) pukul 00.30 wita, mulai dari pohon tumbang hingga banjir bandang dan longsor.
Musibah pohon tumbang terjadi di Desa Alasangker, Kecamatan Buleleng yang mengakibatkan menutup setengah akses jalan Desa Alasangker menuju Desa Penglatan, disusul pohon tumbang di Jalan Pantai Penimbangan sebanyak dua lokasi yang menyebabkan akses jalan menuju Patai Penimbangan tertutup.
“Dua kali terjadi pohon tumbang di Pantai Penimbangan, pada pukul 07.00 dan 19.00 wita, langsung dilakukan penanganan oleh TRC BPBD Buleleng kerana akses jalan total tertutup pohon tumbang ini, demikian juga di Desa Selat, musibah pohon tumbang ada dua lokasi, pada pukul 07.00 dan 09.00 yang menyebabkan akses jalan ke Desa Selat tertutup, termasuk akses jalan di Desa Subuk Kecamatan Busungbiu juga sempat tertutup akibat pohon tumbang,” papar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Buleleng, Ida Bagus Suadnyana.
Pohon Tumbang juga terjadi di Dusun Batu Pulu dan Lebah Siung Desa Panji Anom, Kecamatan Sukasada, pohon jenis kesambi menimpa tempat sembahyang serta kamar tidur rumah milik Putu Tamat hingga menyebabkan kerusakan ditaksir sebesar 40 juta rupiah dan pohon juga menimpa bangunan dapur semi permanen serta menutupi akses jalan bagi warga. Hal yang sama juga dialami Nyoman Cerata dan Nengah Mugleg di Dusun Munduk Desa Anturan Kecamatan Buleleng, dua pohon tumbang dan menimpa atap rumah kedua warga tersebut.
Musibah Pohon Tumbang juga terjadi di Kota Singaraja, diantaranya di Jalan Udayana, Kelurahan Banjar Tegal, Kecamatan Buleleng. Sebatang pohon mangga menimpa atap bangunan Ganesha Operation, sedangkan di Jalan Melur, Kelurahan Kaliuntu, Kecamatan Buleleng, pohon tumbang menimpa rumah Ketut Tade Sukana Putra.
“Di Kecamatan Seririt juga ada pohon tumbang, pohon asam dengan ukuran yang besar menyebabkan atap rumah dan tembok rumah milik Ketut Rat serta warung milik Nyoman Budiasa mengalami kerusakan, sementara pemilik rumah telah mengungsi ke rumah kerabatnya dan Kerugian ditaksir sebesar Rp.60 juta. Penanganan dilaksanakan BPBD Buleleng bersama Dinas Perkimta Buleleng,” ujar Kalak BPBD Buleleng Ida Bagus Suadnyana.
Selain pohon tumbang di Kecamatan Seririt juga mengalami banjir di Desa Ularan yang mengenangi jalan raya dan menyebabkan kemacetan lalu lintas di Desa Ularan, sehingga penanganan dilaksanakan oleh masyarakat secara langsung termasuk di Dusun Tegallenge Desa Kalisada juga dilanda banjir yang menyebabkan Rumah Penduduk dan persawahan tergenang air akibat meluapnya saluran irigasi serta bangunan SDN 2 Tegalenga mengalami kerusakan pada tembok penyengker lapangan bola voli maupun sekolah jebol akibat terendam air.
Akibat curah hujan yang tinggi dan meluapnya air pada saluran irigasi subak kekeran juga mengakibatkan SDN 3 Bengkel terendam air hampir lima jam hingga hingga menyebabkan senderan WC sepanjang 25 meter jebol dan mengalamirRusak berat.
Kondisi terparah terjadi di Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt yang dilanda banjir bandang hingga menyebabkan sejumlah kerusakan tempat tinggal warga dan fasilitas umum berupa senderan jalan dan badan jalan Labasari Jebol, dan hanya bias dilalui oleh kendaraan roda dua termasuk sejumlah rumah warga, diantaranya rumah Ketut Neta terendam banjir dan mengakibatkan perabotan rumah warga bersama satu sepeda motor terendam dan penyengker rumah roboh sepanjang lebih kurang 15 meter.
Banjir bandang juga mengakubatkan rumah dan warung milik Made Suka terendam banjir mengakibatkan bagian lantai warung rusak, air juga menerjang rumah dan dapur milik Putu Jeplin hingga mengakibatkan semua tempat tidur dan perabotan rumah tangga hanyut serta pondasi lantai tergerus mengakibatkan rumah hampir roboh. Kerusakan parah akibat banjir bandang itu juga menimpa Wayan Suarmika, Ketut Budiasa dan Kadek Mastika, dimana masing-masing rumah dan dapur ketiga warga itu terendam banjir, lantai tergerus banjir mengakibatkan perabotan rumah tangga, tempat tidur hanyut, pakaian hanyut, dan rumah hampir roboh, bahkan sepeda motor milik Putu Mangku Diaksa hanyut akibat banjir bandang yang disebabkan meluapnya air Pangkung Lebah Mantung.
Selain di Desa Pangkung Paruk, banjir juga menimpa Desa Tukadsumaga, Kecamatan Gerokgak, hingga menyebabkan sempadan sungai longsor di Dusun Yehmas, Bahu jalan jebol dan sebuah pelinggih dipinggir sungai hanyut, sedangkan di Dusun Cendana sayap jembatan jalan desa mengalami jebol. Meluapnya air itu juga mengakibatkan tembok penyengker rumah Wayan Koyan dan rumah Kadek Suartawan di Bulakan diterjang batu besar hingga dindingnya jebol serta banjir juga mengakibatkan longsor yang menimpa rumah Ketut Putra.
“Upaya penanganan masih terus kita lakukan secara terpadu, dari sejumlah musibah bencana akibat hujan deras ini juga menyebabkan terjadinya banjir bandang dan beberapa kawasan terendan air termasuk longsor, namun tidak ada korban jiwa dan untuk kerugian meteri masih kita lakukan penghitungan dan konfirmasi untuk memastikan kerugian yang dialami,” ungkap Kalak BPBD Buleleng Suadnyana.
Sementara, musibah tanah longor juga menimpa sejumlah titik di Kabupaten Buleleng. Tanah longsor terjadi di di Desa Banyuseri, Kecamatan Banjar hingga menutup akses jalan Desa Banyuseri demikian juga di Dusun Dajan Pura, Desa Sidatapa yang menyebabkan senderan rumah milik Kadek Dana longsor termasuk di Desa Titab Kecanmatan Busungbiu, senderan jalan Desa Titab menuju Batu Megaang jebol sepanjang 100 meter dengan tinggi 4 meter dan nilai kerusakan ditaksir sebesar Rp.300 juta.
Musibah tanah longsor akibat derasnya hujan hingga menyebabkan meluapnya air juga terjadi di Desa Subuk Kecamatan Busung Biu hingga mengakibatkan rumah dan tempat sembahyang serta senderan halaman rumah milik Gede Pasek mengalami rusak berat. Sementara Gede Bawa bersama keluarga juga terpaksa mengungsi setelah rumahnya tertimpa longsor hingga mengakibatkan kerusakan pada atap dapur dan sebagian tembok rumah.
Longsor di Desa Subuk juga mengakibatkan kerusakan pada kamar tidur dan dapur milik Gede Yasa Suryawan akibat jebol tertimbun longsor termasuk kerusakan pada rumah milik Ketut Sulatra yang mengalami jebol terkena longsoran tebing belakang rumah dan juga rumah Nyoman Gede Tegeh yang hampir tertimbun longsoran tebing di belakang rumahnya.
Selain tempat tinggal warga, longsior di Desa Subuk juga mengakibatkan kerusakan pada fasilitas umum, diantaranya jalan desa lebar 1 meter, panjang 10 meter jebol karena longsor dari tebing disisi jalan, saluran subak Gebang tertimbun longsoran sepanjang 20 meter serta jebolnya jalan desa rabat beton dari mandor menuju munduk satya sepanjang 50 meter. (022)
Discussion about this post