Dewatapos.com – Singaraja, Sebuah gudang penyimpanan kayu dan serkel toko bangunan Adi Sika termasuk rumah tempat tinggal yang berada di sebelah utara gudang itu, ludes dilalap si jago merah. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun kerugian meteriil akibat insiden kebakaran ini ditafsir mencapai Rp 2,5 Miliar. Kasus kebakaran ini, kini masih ditangani Polsek Kota Singaraja.
Penyebab pasti terbakarnya gudang dan Serkel kayu di Jalan Pulau Komodo, Kelurahan Banyuning, Kecamatan Buleleng milik Gede Merta Widiada (56), hingga Senin (26/11/2018) masih belum diketahui. Api pertama kali dilihat oleh seorang saksi bernama Ketut Darmawan alias Kacut, pada pukul 19.30 wita, muncul dari serkel.
Saat itu api masih terlihat kecil dengan posisi di bawah pojok bagian timur. Saksi Kacut pun langsung menghubungi petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Buleleng. Kurang lebih 20 menit kemudian, petugas Damkar Buleleng lengkap dengan satu unit mobil Damkar tiba dilokasi kejadian.
Hanya saja, petugas Damkar saat itu tidak berani langsung memadamkan api, sebelum jaringan listrik benar-benar dimatikan oleh PLN. Saat menunggu itulah, api dengan cepat langsung merembet ke seluruh lokasi penyimpanan kayu dan memicu kobaran api pada sejumlah titik.
Bahkan petugas dari Dinas Damkar Buleleng tampak kewalahan untuk bisa memadamkan api tersebut, hingga harus bolak-balik mengambil pasokan air. Api baru dapat dipadamkan sekitar pukul 22.45 wita dengan mengerahkan sebanyak 12 mobil tangki Damkar Buleleng.
Kepala Dinas Damkar Buleleng, Gede Sugiartha Widiada mengatakan, ada 12 mobil tangki dikerahkan untuk dapat memadamkan api. “Api cukup lama baru kami bisa padamkan, sekitar hampir 4 jam. Soal penyebab dan kerugian masih diselidiki pihak kepolisian,” ungkap Sugiartha Widiada.
Kapolsek Kota Singaraja, Kompol. AA. Wiranata Kusuma mengatakan, saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait penyebab pasti kebakaran sebuah gudang kayu dan serkel Adi Sika ukuran 20 X 25 meter dan sebuah bangunan rumah ukuran 10 X 20 meter.
Dugaan sementara penyebab kebakaran ini berasal dari serkel. Sebab dari keterangan pemilik gudang, biasanya pemilik gudang selalu mengingatkan karyawannya saat jam tutup, stop kontak harus selalu dimatikan. “Ini yang kami masih cek, apa masih nyantel atau hidup stop kontaknya atau tidak. Tapi kemungkinan besar penyebab kebakaran itu dari serkel itu,” jelas Kapolsek Wiranata.
Beradasarkan data yang ada, adapun barang yang ludes terbakar diantaranya, 12 lembar sertifikat, nota tagihan, Bilyet Giro (BG), cek, perabot dan isi rumah, kayu serkel, uang tunai Rp500 juta. Sehingga, total kerugian mencapai Rp 2,5 Miliar. Bahkan yang lebih menyakitkan bagi pemilik gudang yakni, bangunan gudang tersebut ternyata tidak diasuransikan. Sehingga, kerugian terpaksa ditanggung sendiri.
“Katanya bangunan itu tidak masuk asuransi. Pemilik gudang masih enggan mau melaporkan dulu ke polisi, kalau dilaporkan tentu kami akan tindaklanjuti dengan mendatangkan tim labforensik. Untuk sementara kami masih menggali keterangan dulu dari pemilik gudang itu,” pungkas Kapolsek Wiranata.
Sementara, untuk memastikan sumber-sumber api, Polsek Kota Singaraja telah melakukan penyelidikan untuk sementara dan juga telah memasang garis polisi di lokasi musibah kebakaran di Jalan Pulau Komodo Singaraja. (033)
Discussion about this post