Proyek Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur Bali berupa perbaikan drainase atau saluran pembuangan air di sepanjang Jalan Surapati Singaraja telah tuntas dilakukan, namun saat hujan deras justru Kawasan Kampung Tinggi tetap banjir.
Singaraja, Banjir kembali memenuhi ruas jalur utama Singaraja menuju Amlapura, tepatnya di tengah Kota Singaraja di Kawasan Kampung Tinggi, Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Buleleng, dimana setiap hujan deras dipastikan adanya genangan dibawah lutut orang dewasa, bahkan kendaraan yang melintas harus berhati-hati.
Banjir di sepanjang jalan utama Kampung Tinggi tepatnya di sebelah timur Eks Terminal Kampung Tinggi disebabkan akibat luapan air pada saluran pembuangan, padahal proyek drainase yang dikerjakan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur Bali telkah tuntas, namun setiap hujan deras justru menyebabkan luapan air.
“Sudah seminggu ini, pokoknya setiap hujan deras, itu pasti airnya naik, mulai depan bank sampai depan terminal, padahal saluran got sudah diperbaiki, kok bisa banjir lagi ini, pokoknya asal sudah hujan lebih dari satu jam pasyi naik airnya,” ungkap salah satu pemilik toko, Rabu 1 Desember 2021 saat hujan deras.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Buleleng, I Putu Adiptha Eka Putra saat dikonfirmasi membenarkan terjadinya luapan air atau banjir yang disebabkan akibat sumbatan pada saluran air termasuk palang pintu air yang bermasalah.
“Tadi bahkan beberapa hari ini terjadi genangan di Kampung Tinggi karena ada penyumbatan di saluran, jadi kami tadi sudah turun tim-nya sore untuk mengecek permasalahan utama disana, jadi ada-ada bekas-bekas kayu yang digunakan pengecoran beton itu yang belum dibersihkan sehingga itu menyebabkan kurang lancar dan juga pintu airnya juga,” ungkap Adiptha Eka Putra.
Pada sisi lain, Kadis PUTR Buleleng Adiptha Eka Putra mengakui, Pemkab Buleleng tidak memiliki kewenangan berkaitan dengan sarana dan prasarana yang ada pada jalur jalan nasional itu, hanya saja upaya koordinasi telah dilakukan untuk mempercepat proses penanganan. “Jadi kewenangan Balai Jalan sebenarnya itu saluran di jalan nasional, kami dari PU Buleleng support untuk teman-teman Balai Jalan Nasional karena kita standbye dilapangan gitu lho,” ujarnya.
Dari sejumlah sumbatan pada saluran pembuangan air saat Tim PUTR bersama pelaksana proyek melakukan pengecekan pada sejumlah titik saluran tersebut ditemukan adanya sisa-sisa kayu bekas pembetonan dan sampah yang belum dibersihkan dan sebagai langkah lanjutan dilakukan pembersihan untuk sementara agar air tidak meluap.
Dengan kondisi hujan lebat yang akan terjadi PUTR Buleleng juga berharap secara bersama-sama untuk menjaga lingkungan sekitarnya termasuk tidak memanfaatkan saluran pembuangan air untuk membuang sampah. (THA)
Discussion about this post