Bencana longsor yang menimbun 3 rumah di Dusun Kelodan, Desa Madenan, Kecamatan Tejakula, Buleleng, beberapa waktu lalu, hingga saat ini masih mendapatkan oleh penanganan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng bersama warga setempat.
Singaraja, Tercatat hingga Senin (8/4/2019), masih ada 1 KK yang mengungsi dari sebelumnya ada 3 KK yang menghuni ketiga rumah tersebut mengungsi pasca bencana. Satu KK yang masih mengungsi yakni, keluarga Gede Supadma (39) karena kondisi atap rumah yang bergeser. Sedangkan 2 KK lainnya yakni, Luh Nari (72) dan Wayan Janji (70) sudah bisa balik ke rumah masing-masing karena kondisi kerusakan rumah tidak begitu parah.
Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Ida Bagus Suadnyana mengatakan, saat ini proses penanganan terhadap bencana longsor yang menimpa 3 rumah di desa Madenan masih dilakukan, terutama penanganan terhadap rumah milik keluarga Supadma dihuni 4 orang yang hampir seluruhnya tertimbun material longsor senderan yang sepanjang 25 meter dengan ketinggian 15 meter.
“Hingga Senin ini, penanganan masih kami lakukan bersama warga setempat. Saat ini, ada 1 KK yang mengungsi, itu keluarga pak Supadma karena atapnya mengalami pergeseran dan itu masih diperbaiki. Yang lainnya sudah kembali, karena kerusakan hanya pada bagian ada di kamar mandi dan tembok,” kata Ida Bagus Suadnyana.
Suadnyana tidak menampik, dari hasil perhitungan, total kerugian akibat bencana longsor itu mencapai sekitar Rp200 juta yang berasal dari ketiga rumah tersebut. “Bantuan sementara sudah kami berikan di hari Sabtu, itu berupa terpal dan bantuan lainnya. Dan untuk bantuan sembako berupa beras, kami masih koordinasikan dengan Dinas Sosial,” jelas Ida Bagus Suadnyana.
Sedangkan untuk perbaikan rumah akibat bencana longsor ini, Suadnyana mengaku, juga masih melakukan koordinasi dengan instansi terkait. Jika memang memungkinkan, bantuan untuk rumah yang rusak akibat bencana ini akan dilakukan melalui program bedah rumah.
Namun jika tidak bisa, maka bantuan akan diusulkan ke BPBD Provinsi Bali. “Kami sedang koordinasikan, kalau memang bisa melalui bedah rumah, kan cukup di Kabupaten saja. Tapi kalau tidak bisa, kami akan usulkan ke Provinsi. Ini masih kami koordinasikan. Mudah-mudahan bisa melalui bedah rumah,” pungkas Ida Bagus Suadnyana.
Sebelumnya, senderan yang sepanjang 25 meter dengan ketinggian 15 meter di Dusun Kelodan, Desa Madenan ini mengalami longsor akibat hujan deras. Alhasil, tiga rumah yang berada dibawahnya tertimbun.
Dimana, rumah Supadma yang dihuni 4 orang hampir seluruhnya tertimbun material longsor. Sementara rumah yang dihuni oleh Luh Nari mengalami kerusakan pada bagian dapur dan kamar mandi serta tembok rumah mengalami retak. Sedangkan rumah yang dihuni Wayan Janji bersama 5 keluarganya mengalami kerusakan pada kamar mandi.
Kerugian akibat bencana longsor ini ditafsir mencapai sekitar Rp200 juta. Bahkan, penanganan terus dilakukan oleh BPBD Buleleng bersama warga untuk membersihkan sisa material longsor dan jufa melakukan perbaikan terhadap atap rumah yang bergeser. Bantuan sembako kepada korban sudah diberikan, untuk meringankan hidup mereka pasca terkena bencana. (033)
Discussion about this post