Pasca rangkaian pelaksanaan Hari Nyepi, sampah di Buleleng mengalami peningkatan 20 persen, sehingga upaya penanganan secara maksimal dilakukan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Buleleng dengan mengerahkan petugas pembersihan dan pengangkutan secara optimal.
Singaraja, Setiap pelaksanaan hari raya di Buleleng, produksi sampah yang dihasilkan rata-rata mengalami peningkatan 20 persen dibandingkan dengan hari biasa yang menghasilkan sekitar 450 meter kubik sampah, sehingga langkah optimalisasi penanganan timbunan sampah dilakukan DLH Kabupaten Buleleng.
“Jika hari biasa sekitar 450 meter kubik sampah yang diangkuta menuju TPA Bengkala, namun dihari-hari khusus, seperti Hari Nyepi sekarang ini biasanya terjadi peningkatan sekitar 20 persen sehingga secara penuh kita lakukan penanganan untuk mengangkut sampah ke TPA,” ungkap Kepala DLH Buleleng, Putu Ariadi Pribadi, Jumat (8/3/2019) saat memantau pelaksanaan penanganan sampah pasca Hari Nyepi di Singaraja.
Pembersihan sampah, utamanya sisa-sisa pelaksanaan pecaruan dan juga pasca pelaksanaan pawai ogoh-ogoh dilakukan DLH Buleleng sejak malam pengerupukan. “Setelah pawai ogoh-ogoh kami bergerak melakukan pembersihan di beberapa tempat dan pembersihan kami lanjutkan saat ngembak geni dengan mengerahkan petugas secara keseluruhan,” papar Mantan Camat Gerokgak.
Terkait dengan dukungan sarana dan prasarana operasional kendaraan angkut sampah, Kepala DLH Ariadi Pribadi mengatakan sepenuhnya dikerahkan dalam pembersihan yang menyasar sejumlah wilayah di Buleleng, khususnya wilayah perkotaan, namun demikian diakui masih belum optimalnya pemanfaatan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sampah pada beberapa lokasi oleh masyarakat sehingga kedepan DLH Buleleng akan melakukan evaluasi termasuk nantinya akan menempatkan penambahan lokasi pembuangan sampah sementara sebelum diangkut ke TPA Bengkala. (022)
Discussion about this post