Musibah banjir bandang di Desa Dencarik hingga menyebabkan lunpuhnya arus lalu lintas dipastikan akibat penyempitan saluran irigasi dan juga membuatan beton yang diduga dilakukan pengembang untuk perumahan diselatan SPBU Dencarik, namun demikian PAS perintahkan untuk membongkar beton dan normalisasi saluran.
Singaraja, Perintah langsung untuk membongkar beton dan menormalkan kembali saluran irigasi ditegaskan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, Kamis (25/1/2018) saat melihat langsung kondisi di depan SPBU Dencarik pasca banjir bandang di wilayah tersebut dimana berdasarkan pengamatan yang dilakukan beton tersebut mempersempit saluran air di sebelah SPBU Dencarik.
Dari informasi yang ada, terdapat pengembang perumahan yang akan membangun perumahan di kawasan sebelah selatan dari SPBU. Karena jalan menuju peruahan tersebut kecil, pengembang justru mengorbankan saluran irigasi dengan cara mempersempit saluran air dan membuat perubahan alur saluran air. Pada saat kejadian, air di saluran irigasi ini meluap ditambah lagi dengan kiriman kayu gelondongan yang menyumbat saluran air tersebut.
Bupati PAS menegaskan dan memerintahkan Dinas terkait untuk membongkar beton yang dibangun diatas saluran irigasi karena mempersempit saluran air, bahkan secara tegas PAS menyebutkan pembuatan beton itu telah dilakukan peneguran oleh Satpol PP Kecamatan Banjar dan melarang oknum yang membangun beton tersebut, namun justru tetap bersikukuh membangun.
“Saya tidak tahu siapa yang bangun ini, boro-boro ada ijin Satpol PP sudah tegur tetapi tetap ngeyel, besok bongkar saja tidak ada toleransi. Besok beton ini harus dibongkar, tidak boleh ini,” tegas Agus Suradnyana.
Terkait lahan persawahan yang rusak, Bupati Agus Suradnyana akan melakukan gotong-royong melibatkan staff pemerintah, warga dan berupaya meminta bantuan dari TNI. Pemerintah Kabupaten Buleleng juga akan membantu bibit padi bagi para petani yang lahannya rusak. “Besok kita normalisasi ini, gotong royong, batu-batu diangkat dulu dan saya akan ngomong sama DInas Pertanian agar petani dibantu bibitnya,” imbuh Agus Suradnyana.
Kepala Desa Dencarik, Putu Budiasa mengatakan pihak desa sebenarnya tidak menyepakati pembangunan jalan itu namun dari beberapa subak justru menyepakati. “Kami dari desa tidak sepakat, tapi yang sepakat justru beberapa subak di wilayah ini. Tim Satpol PP juga sempat melarang namun yang bikin ini tetap saja melanjutkan membuat beton ini dan mempersempit saluran irigasi,” ungkapnya.
Sementara, Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Made Subur menceritakan pada malam terjadi banjir, dirinya bersama tim berusaha keras untuk memotong gelondongan kayu yang menyangkut dibawah beton tersebut.
“Awalnya, saluran irigasi lebih lebar namun justru dipersempit dengan cara membangun tanggul disebelah jalan setapak diatas saluran air dengan lebar kurang lebih satu meter. Lalu dibawah beton ini, aliran air justru dibelokkan padahal dulunya aliran saluran air ini lebih lebar dan alurnya langsung lurus menuju utara,” ujar Made Subur.
Seperti diketahui, tingginya debit air yang mengalir pada saluran irigasi yang berada di sebelah barat SPBU Dencarik menyebabkan arus lalu lintas Singaraja Seririt lumpuh total akibat air yang memenuhi kawasan tersebut, bahkan di Jalan raya air mencapai ketinggian mencapai satu meter lebih. (022)
Discussion about this post