Kabupaten Buleleng menjadi rebutan sebagai lumbung suara dalam Pilgub Bali 2018, Tim Pemenangan Mantra-Kerta menyebutkan optimis menang di Buleleng, sementara Tim Pemenangan Koster-Ace menjadi sebuah harga mati untuk menang di Buleleng.
Singaraja, Koalisi Rakyat Bali (KRB) gabungan parpol yang dimotori Golkar bersama Demokrat, NasDem, Gerindra, PKS, dan PBB yang mengusung paslon Rai Mantra-Sudikerta (Mantra-Kerta) optimis mampu meraih kemenangan di Kabupaten Buleleng sebagai pemilik suara terbesar di Bali yang tak lain kandang bagi rival politik KRB yakni, Wayan Koster. Meski begitu, KRB tidak menargetkan persentase dalam kemenangan itu.
Keoptimisan dari KRB yang menyatakan, mampu meraup kemenangan untuk Mantra-Kerta di Buleleng ini, tidak lepas dari upaya blusukan yang dilakukan pentolan-pentolan tokoh parpol yang berada di dalam barisan KRB. Partai Golkar yang selama ini getol turun ke bawah, meyakini masyarakat Buleleng kini sudah cerdas dalam berpolitik.
Sekretaris DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry mengatakan, pihaknya sudah turun di beberapa desa yang ada di 5 Kecamatan di Kabupaten Buleleng, untuk menyampaikan informasi tentang kebijakan partai Golkar dalam Pilgub Bali untuk mencalonkan Mantra-Kerta. “Jadi astungkara, respon masyarakat luar biasa dan sangat baik. Tapi yang jelas, kami tidak mengajak tapi hanya menyampaikan informasi, menyerap aspirasi masyarakat,” kata Sugawa Korry, Senin (15/1/2018).
Sugawa Korry yang sebagai Wakil Ketua DPRD Bali ditemui disela-sela blusukan di Desa Ringdikit, Kecamatan Busungbiu, Buleleng ini menegaskan, untuk meraup kemenangan di Buleleng, ia menekankan kepada tim pemenangan dan partai koalisi untuk cenderung menggunakan rasionalitas dan nurani. Sebab Sugawa yakin, masyarakat Buleleng cerdas dalam berpolitik untuk menentukan pilihan.
“Kami tidak merekomendasikan kepada tim dan partai, menggunakan hal-hal yang diluar pendewasaan politik. Misalnya, intimidasi, kekerasan, money politic. Tapi yang kami rekomendasikan, memberikan pencerahan kepada masyarakat, alasan mencalonkan Mantra-Kerta, apa manfaat diperoleh Buleleng dari calon itu,” jelas Sugawa.
Disinggung target, politisi Golkar asal Desa Banyuatis ini tidak ingin gegabah dalam mematok target persentase kemenangan. Yang terpenting, kata dia, menang, meski di Buleleng saat ini untuk pembentukan tim pemenangan masih dalam tahap penggodokan. “Tim masih digodok. Keputusan calon ini kan 2 hari menjelang deklarasi. Tapi saat deklarasi, you (kamu, red) bisa lihat sendiri, bisa membedakan tanpa membandingkan yang lain,” ungkap Sugawa Korry.
Sementara itu menyikapi keoptimisan KRB mampu meraup kemenangan untuk Mantra-Kerta di Buleleng, disikapi Ketua Tim Pemenangan KBS-Ace Kabupaten Buleleng, Gede Supriatna. Supriatna menjelaskan, seluruh kader PDIP di semua tingkatan level di Buleleng sudah bergerak melakukan sosialisasi maupun penguatan basis, melalui sistem door to door.
Dengan cara itu Supriatna yakin, tidak ada lagi peluang rival politiknya untuk masuk ke basis yang selama ini dibina. “Sistem sudah jalan, didukung massa yang sangat solid, membuat kami yakin Koster-Ace menang telak di Buleleng,” tegas Supriatna yang juga menjabat sebagai Ketua DPRD Buleleng.
Kemenangan pasangan calon Koster-Ace, kata dia, merupakan harga mati di Kabupaten Buleleng. “Kami sudah bergerak melakukan simakrama sampai ke pelosok desa di Buleleng untuk memenangkan paket Koster-Ace,” tandas Supriatna. (AS)
Discussion about this post