Singaraja, Tidak diduga KPUD Kabuapten Buleleng “digerudug” massa yang tidak dikenal, menuntut keadilan terhadap pelaksanaan tahapan pemilu yang tidak diloloskan salah satu calon menjadi anggota legeslatif DPRD Kabupaten Buleleng.
Terlihat massa yang menggunakan sepeda motor berteriak teriak meminta Ketua KPUD Kabupaten Buleleng untuk keluar kantor menemui massa, namun permintaan tersebut tidak diindahkan, dan pengendara sepeda motor tersebut dapat diamankan pihak Kepolisian yang sedang bertugas di KPUD Buleleng yang membuat rekan-rekannya tidak terima sehingga terlihat massa menjadi bertambah banyak mendekat kekantor KPUD.
Demikian terlihat di depan Sekretariat KPUD Buleleng, Kamis 22 Juni 2023 saat Polres Buleleng mengelar simulasi penanganan aksi massa, bahkan kegiatan tersebut langsung dinilai Tim Ditsamapta Polda Bali untuk memastikan tahapan atau proses pelaksanaannya.
Kapolres Buleleng AKBP I Made Dhanuardana, S.I.K., M.H., menyebutkan,selaian sebagai penilaian kesiapan Polres Buleleng dalamlomba Dalmas, kegiatan yang dilakukan juga menunjukan kesiapan Jajaran Polres Buleleng untuk mengamankan Pemilu 2024 di Buleleng.
“Kegiatan ini merupakan simulasi dalam menghadapi tahapan pemilu serentak Tahun 2024, dan ini sebagai kesiap siagaan Polres Buleleng dan diharapkan dalam pelaksanaan pemilu Tahun 2024 dapat berjalan dengan aman dan penuh kedamaian,” ujar Kapolres Dhanuardana.
Dalam simulasi yang digelar terlihat, penanganan kedatangan massa, awalanya ditangani personel Polsek Singaraja namun massa tidak dapat dikendalikan sehingga Kapolsek Singaraja Kompol Nyoman Pawana Jaya Negara meminta bantuan kepada Kabag Ops Polres Buleleng Kompol I Gst Alit Putra, S.sos. M.H., untuk dapat menurunkan bantuan dalam penanganan massa.
Satu pleton dalmas awal diterjunkan ke lokasi tepatnya di depan kantor KPUD Buleleng untuk mengendalikan massa agar membubarkan diri, negosisasipun telah dilakukan, namun masa tetap bersikeras dan bertahan meminta ketua KPUD Buleleng keluar dari kantornya menemui massa, bahkan masa kembali bertambah banyak.
Dalmas awal yang diturunkan menangani masa tersebut juga tidak berhasil, sehingga Kabag Ops Polres Buleleng melaporkannya kepada Kapolres Buleleng AKBP I Made Dhanuardana, bahwa massa tidak dapat dikendalikan sehingga diperlukan dalmas lanjutan, dan Kapolres Buleleng pun memerintahkan untuk segera menurunkan dalmas lanjutan bersama dengan unit Satwa, Tim Raimas, AWC, Barier, Ambulance dan tim kesehatan lapangan.
Penanganan massa yang dilakukan dalmas lanjut pun tidak bisa mengatasi massa, bahkan terjadi bentrokan sehingga mengakibatkan salah satu masa mengalami cedera dan memerlukan pertolongan dari tim kesehatan yang ditangani langsung tim kesehatan klinik pratama Polres Buleleng.
Himbauanpun tetap dilakukan pihak Kepolisian agar massa tidak anarkis dan mempersilahkan salah satu perwakilan untuk menemui KPUD dan setelah selesai pertemuan kemudian Ketua KPUD Buleleng bersedia menemui masa dengan didampingi perwakilan dari masa serta Kapolres Buleleng AKBP I Made Danuardana.
Setelah mendapatkan penjelasan dari Ketua KPUD akhirnya massa memahaminya dan ternyata terjadi miss komunikasi terhadap informasi yang diterima dimasyarakat, Informasi dimasyarakat bahwa calon legeslatif tidak lolos yang ternyata setelah diberikan penjelasan akhirnya massa menerima dengan baik karena ternyata informasi dimasyarakat tersebut tidak benar, kemudian masa membubarkan diri. (TIM)
Discussion about this post