Hujan yang cukup deras disertai angin kencang, menimbulkan sejumlah bencana di wilayah Buleleng. Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, ada sejumlah lokasi tanah yang mengalami longsor dan dua pohon perindang dengan jenis pohon suar yang tumbang di Jalur Provinsi Singaraja-Gilimanuk tumbang.
Singaraja, Lokasi tanah longsor tersebut berada di Dusun Pendem Bebetin, Sekumpul di pura Pura Subak, Batu Gambir di Sembiran, Desa Galungan dengan tanah longsor yang menutup jalan desa dan tanah longsor di desa Pedawa menuju Desa Kayu Putih yang baru dikerjakan melalui karya bhakti terpadu TNI pada tahun 2019 lalu.
Sedangkan untuk pohon tumbang ada di daerah Kaliasem dan Temukus, karena daerah tersebut cukup banyak pohon perindang yang berada pinggir jalan. BPBD Buleleng sudah langsung bergerak untuk melakukan penanganan dengan cepat. Diketahui, hampir sebagian yang mengalami longsor cukup parah. Beruntung tidak ada korban jiwa dan hanya menimbulkan kerugian materi.
Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Ida Bagus Suadnyana mengatakan, pihaknya sudah langsung turun bersama petugas BPBD Buleleng untuk menangani bencana yang terjadi di Buleleng, dibantu oleh masyarakat, perangkat desa, dan TNI serta kepolisian. “Kami mempunyai tim bencana terpadu di BPBD, sehingga bisa langsung kami tangani,” kata Ida Bagus Suadnyana, Kamis (27/2/2020).
Bencana paling terparah terjadi di Desa Galungan. Sebuah tebing setinggi 10 meter di Dusun Dajan Pangkung longsor dan menutupi akses jalan desa, akibatnya, karena jalan desa tersebut tertutup tumpukan tanah membuat warga di satu Dusun terjebak tidak dapat dari keluar dari desa.
Sejumlah warga yang tinggal di sekitar lokasi longsor sempat terisolasi selama satu malam. Sejatinya, ada akses jalan lain yang tembus di kantor Perbekel Desa Galungan. Namun akses itu hanya bisa dilewati oleh sepeda motor dan agak jauh. Sehingga, sebagian warga tidak berani melintas di jalur itu karena sudah malam hari.
Material longsor itu baru dibersihkan hampir lima jam lamanya. Petugas BPBD Buleleng yang turun sebanyak 22 petugas dari BPBD Buleleng. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Hanya saja, BPBD Buleleng masih khawatir kemungkinam akan ada longsor susulan di lokasi tersebut, mengingat kondisi tanahnya cukup labil.
“Di lokasi tersebut tim masih lakukan penanganan evakuasi tumpukan tanah yang menutup jalan dibantu dengan warga desa. Kami himbau kepaxa masyarakat untuk waspada karena hujan deras akan terus mengguyur wilayah Buleleng hingga Maret, sehingga kemungkinan menimbulkan bencana longsor, banjir, hingga pohon tumbang,” ujar Ida Bagus Suadnyana.
Potensi bencana yang terjadi di Buleleng karena faktor cuaca. BPBD Buleleng pun saat ini mulai lebih intens melakukam koordinasi dengan intansi terkait lainnya. “Kami koordinasi dengan DLH dan Perkimta, agar pohon yang rawan tumbang dipotong. Bencana yang terjadi saat ini korban jiwa tidak ada. Kami masih mengitung kerugian untuk bisa dilaporkan ke BPBD Provinsi agar dapat diberikan bantuan. Sementara bantuan baru kami berikan berupa sembako,” pungkas Ida Bagus Suadnyana. (033)
Discussion about this post