Keamanan sejumlah Automated Teller Machine atau mesin anjungan tunai mandiri (ATM) pada sejumlah lokasi di Buleleng masih belum optimal dilakukan sejumlah bank, kondisi ini kemudian dengan mudah dimanfaatkan menjadi sasaran aksi kejahatan.
Singaraja, Standarisasi mesin ATM di beberapa tempat di Buleleng masih belum mampu menjaga keamanan rekening milik nasabahnya, beberapa kasus terkait pembobolan uang nasabah masih dilakukan penanganan oleh Sat Reskrim Polres Buleleng, sehingga diharapkan masyarakat untuk selalu berhati-hati bila melakukan transaksi melalui ATM.
Kasubag Humas Polres Buleleng, Iptu Gede Sumarjaya, Jumat (1/2/2019) mengakui adanya sejumlah kasus yang sedang dilakukan penanganan terkait dengan pembobolan uang nasabah, bahkan diakui masih ada beberapa kendala dalam pengungkapan kasus tersebut. “Memang ada, namun sedang dilakukan proses penyelidikan dan penyidikan,” ujarnya.
Kasubag Humas Sumarjaya tidak merinci sejumlah kasus terkait dengan pembobolan uang nasabah pada ATM, namun Polres Buleleng telah mengungkap satu kasus pembobolan ATM antar kota lintas provinsi. “Pastinya ini masih terus dikembangkan karena ada dugaan jaringan yang terlibat didalamnya, Sat Reskrim masih melakukan pendalaman,” tegasnya.
Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Buleleng, AKP Mikael Hutabarat mengakui sejumlah ATM akan menjadi sasaran aksi kejahatan lantaran masih kurangnya pengamanan atau pengawasan yang dilakukan pihak bank, sehingga pelaku-pelaku kejahatan akan mudah memanfaatkan keberadaan ATM tersebut.
“Dari pihak bank kurangnya pengamanan terhadap mesin ATM, pengamanannya mesin-mesin karena terlalu banyak kurang pengawasan terhadap mesin-mesin itu, jadi orang masukan apa sesuatu benda ke dalam mesin itu tidak ada pengawasan, terus tempatnya terpencil dia, mudah orang melakukan suatu tindak pidana,” papar Mikael.
Kasat Reskrim Mikael Hutabarat mengakui, selain kondisi mesin ATM model lama dan dapat digunakan pelaku kejahatan untuk kasus-kasus membobol uang nasabah, upaya koordinasi dengan pihak bank yang dilakukan polisi juga menjadi kendala utama dalam pengungkapan berbagai kasus yang berkaitan dengan nasabah bank itu sendiri.
“Mesin itu masih tergolong yang model lama, yang tutupnya bisa dipatahin saja, sekarang yang keluar mesin ATM sudan mesin yang modern, dia ini masuk kedalam kartunya, jadi kendala kita terkadang dalam penanganan perkara ini susahnya berkoordinasi dengan pihak bank,” papar Mikael.
Sementara, setelah melakukan melakukan pengungkapan kasus pembobolan mesin ATM dengan pelaku Suwani alias Faisal (36) warga Dusun Kagelang, Desa Kadelang Kecamatan Blambangan Kabupaten Muara Dua, Sumatera Selatan, polisi sendiri mengidentifikasi sejumlah ATM telah menjadi sasaran pelaku di Buleleng yang dapat dilihat dari sticker yang telah ditempel pada mesin ATM yang seluruhnya merupakan mesin ATM milik BNI.
Meski demikian, masyarakat yang menjadi nasabah dan memiliki simpanan dana di Bank diharapkan untuk selalu meningkatkan kewaspadaan saat melakukan transaksi pada gerai ATM dan memastikan kondisi gerai ATM tersebut aman. (022)
Discussion about this post