Anggota Komisi IX DPR RI, Ketut Kariasa Adnyana menyerahkan APD ke RS Pratama Giri Emas serta mengingatkan pelaksanaan Protap Covid 19 setelah transportasi ke Bali dibuka secara total baik yang melalui jalur darat, udara maupun laut.
Singaraja, Dibukanya jalur transportasi baik itu jalur udara, laut dan darat untuk wilayah Provinsi Bali ditengah pandemi Covid-19 dimungkinkan memunculkan gelombang kedatangan orang luar ke Bali sehingga Anggota Komisi IX DPR RI, Ketut Kariasa Adnyana mengingatkan, terhadap orang luar datang ke Bali agar dilakukan protap kesehatan yang ketat, minimal dilakukan test swab.
Hal itu diungkapkan Kariasa Adnyana saat menyerahkan bantuan ratusan Alat Pelindung Diri (APD) kepada tenaga medis di RS Pratama Giri Emas, yang diterima langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Buleleng, IGN Mahapramana, pada Rabu (20/5/2020) siang di Loby RS Pratama Giri Emas, Kecamatan Sawan.
Menurut politisi PDIP asal Buleleng ini, harus diterapkannya protap kesehatan yang ketat terhadap orang luar datang ke Bali, tidak lepas dari ketersediaan alat Polymerase chain reaction (PCR) khusus di Bali yang saat ini telah memadai yakni terdapat 3 alat PCR baik itu di RS Unud, RSUP Sanglah dan Dinkes Bali, dari sebelumnya hanya ada satu.
“Harus perketat standar kesehatannya. Misalnya, orang Jakarta disana harus dilakukan swab, setelah itu harus ada surat keterangan sehat, sampai di Bali kembali di swab. Sampai benar-benar orang itu tidak terpapar virus Corona,” kata Kariasa Adnyana.
Didampingi Kusuma Putra yang juga Anggota DPRD Provinsi Bali, Kariasa Adnyana mengatakan, masyarakat Bali pada khususnya tidak boleh bersantai setelah adanya pernyataan bahwa masyarakat harus berdamai dengan Covid-19. Maksud dari berdamai itu, urai Kariasa Adnyana, masyarakat diminta membudayakan pola hidup bersih.
“Seperti kata WHO, virus ini tidak akan hilang. Masyarakat harus berdamai dengan Covid. Berdamai bukan berarti harus lehai-lehai. Masyarakat kan sudah paham apa harus dilakukan. Jadi ini harus membudayakan kita hidup bersih,” kata Kariayasa Adnyana.
Sejauh ini, dijelaskan Kariasa Adnyana, Komisi IX yang membidangi kesehatan dan ketenagakerjaan, sudah berusaha maksimal dalam penanganan Covid-19, seperti untuk anggaran dan masalah sosial termasuk ketersediaan alat medis. Misalnya untuk alat PCR, kata Kariasa, ketika masih hanya ada satu alat PCR, masyarakat dibuat menunggu berhari-hari untuk mengetahui hasilnya.
Namun kini setelah dibantu tambahan tiga alat PCR, hasilnya bisa diketahui terpapar Covid-19 atau tidak hanya dalam hitungan jam. Artinya tidak sampai menunggu 3 hari. “Hasilnya cepat dan akurat ketimbang rapid test. Begitu juga soal dampak sosial, dari pemerintah sudah menyiapkan beberapa program sosial yang sangat banyak,” ujar Kariasa Adnyana.
Selain memberikan bantuan APD kepada tenaga medis di RS Pratama Giri Emas, pada hari yang sama Kariasa Adnyana juga memberikan bantuan sembako kepada masyarakat di desa Bungkulan sebanyak 200 paket dan desa Bondalem sebanyak 500 paket. Total ada hampir 10 ribu paket sembako dibagikan ke desa-desa yang ada di Kabupaten Buleleng. “Kami terus keliling berikan bantuan. Harapannya meringankan beban masyarakat ditengah situasi Covid-19 ini,” pungkas Kariasa Adnyana. (033)
Discussion about this post