Singaraja, I Nyoman Sunarta (INS) dan Rekan mengucapkan Rahajeng Rahina Nyepi Wanti Warsa Caka 1944 dan berharap selalu sehat dan berbahagia sehingga mampu meningkatkan kreatifitas dan kesejahteraan serta siap menghadapi kondisi saat ini yang masih dilanda Pandemi Covid-19.
Sunarta yang berkecimpung sebagai advokat berharap Catur Brata Penyepian mampu mengantarkan umat untuk mencapai keinginan di tahun baru caka, “Pada prinsipnya, saat Nyepi, panca indria kita diredakan dengan kekuatan manah dan budhi. Meredakan nafsu indria itu dapat menumbuhkan kebahagiaan yang dinamis sehingga kualitas hidup kita semakin meningkat,” ungkapnya.
Hari Raya Nyepi bagi masyarakat hindu di bali dapat diartikan sebagai hari penyucian diri manusia dan alam. Hari Raya Nyepi merupakan perayaan atas tahun baru caka dalam kalender caka yang digunakan umat Hindu sebagai acuan penanggalan. Melalui Nyepi, umat Hindu khususnya warga Bali menggelar serangkaian upacara.
Hari raya nyepi pun menjadi syarat bagi umat Hindu dalam menyambut tahun baru Saka. Saat hari raya Nyepi, umat Hindu di Bali berupaya menahan hasrat untuk tidak keluar rumah, bekerja, menghidupkan perapian, ataupun mengujarkan kalimat-kalimat tertentu. Pengendalian diri tersebut dilakukan dengan Catur Brata Penyepian. (TIM)
Discussion about this post