Ikan mola-mola yang lebih sering dijumpai di laut dalam Nusa Penida ditemukan sejumlah nelayan terdampar di Pantai Kampung Baru di Kecamatan Buleleng, kontan saja ikan berukuran besar yang pertama kali diketahui itu menjadi perhatian masyarakat di sekitar lokasi penemuan.
Singaraja, Ikan mola-mola dewasa atau dikenal juga dengan ikan matahari (Sunfish) ditemukan sejumlah nelayan terdampar di Pantai Kampung Baru, Jumat (12/1/2018) tidak jauh dari TITD Seng Hong Bio, bahkan sejumlah nelayan merasa heran lantaran ikan tersebut lebih banyak ditemukan di perairan dalam Nusa Penida, namun terdampar di perairan Bali Utara.
Dari sejumlah informasi menyebutkan, ikan mola-mola awalnya ditemukan masih hidup dan beberapa nelayan berupaya membawa kembali ketengah laut, namun upaya penyelamatan yang dilakukan tiga kali itu tidak membuahkan hasil dan ikan mola-mola it uterus terdampar hingga akhirnya mati.
Terdamparnya ikan mola-mola di Pantai Kampung Baru itu langsung disikapi Dinas Perikanan Kabupaten Buleleng setelah mendapatkan laporan dari nelayan dan bersama Undiksha Singaraja dari Jurusan Perikanan dan Kelautan mencoba untuk mempelajari ikan mola-mola itu
“Kita belum tahu penyebabnya apa bagaimana, ini sedang diteliti oleh Undiksha, kalau memang terdampar begini kemungkinan terjerat jaring atau terbentur benda, karena mungkin sensornya tidak berfungsi sehingga bisa terdampar dan ikan ini belum pernah hidup di Buleleng, namun di Menjangan pernah ditemukan di menjangan,” ungkap Kadis Perikanan Buleleng, Ir. Made Arnika.
Dosen Jurusan Perikanan dan Keluatan Undiksha Singaraja, Gede Iwan Setiabudi mengaku masih belum bisa memastikan adanya habitat ikan mola-mola tersebut di Bali Utara dan untuk memastikan itu, ikan mola-mola akan di bawa ke Kampus Undiksha Singaraja untuk dilakukan pemeriksaan secara laboratorium, sebab selama ini ikan mola-mola tersebut hanya ditemukan di laut dalam di Nusa Penida.
“Habitatnya di laut dalam dan ini, entah berita baik atau buruk, kalau menurut saya kalau memang ini asli menurut saya ini berita baik, berita buruknya dia disini mati, itu artinya di pantai Buleleng ini ada apa-apanya dia tidak bisa tahan. Itu kita belum tahu, karena tidak ada data, tidak pernah ada berita kalau ketemu mola-mola di bali utara kalau bali selatan selalu setiap tahun itu bulan juni juli itu ada, amed itu ada dan ini sudah dalam katagori dewasa,” papar Iwan Setiabudi.
Berdasarkan pemeriksaan awal dilokasi terdamparnya ikan mola-mola itu ditemukan dengan panjang 173 centimeter dan panjang standar 157 centimeter dengan lebar 130 centimeter dan berat diperkirakan antara 90 hinga 100 kilogram.
Untuk diketahui, ikan mola-mola adalah ikan bertulang terbesar di dunia. Konon, tulang ikan mola-mola dewasa beratnya bisa mencapai 1.000 kilogram. Bentuknya bulat, pipih, dan besar. Berat rata-rata ikan ini 2,2 ton, bahkan ada yang mencapai 5,1 ton. Panjangnya antara 3 sampai 4 meter. Tidak seperti ikan-ikan lain, mola-mola tidak mempunyai sirip ekor. Tetapi, mereka memiliki sirip yang menyambung dari atas sampai ke bagian bawah perut, disebut juga dengan calvus. Karena bentuk tubuh yang tidak biasa ini, mereka tidak bisa bergerak dengan cepat dan melawan arus.
Ikan ini juga dijuluki dengan sunfish atau ikan matahari karena kebiasaannya yang suka berjemur untuk menghangatkan diri. Ternyata walaupun hidup di laut, mereka alergi terhadap air dingin. Ikan mola-mola tidak dapat hidup pada suhu di bawah 12 derajat celcius.
Selain itu, ikan-ikan terumbu karang akan mendekat saat mereka berjemur dan memakan parasit yang ada di kulit ikan mola-mola. Walaupun bentuknya yang besar dan tidak biasa, namun mola-mola sangat ramah dan tidak berbahaya. Mereka sering pelan-pelan menghampiri penyelam untuk sekedar menyapa atau memperhatikan. Mola-mola juga bukan predator. Makanan mereka adalah ubur-ubur. (MS)
Discussion about this post