Dewataposcom, Singaraja – Ditengah kegembiraan keluarga besar SMAN 1 Singaraja (SMANSA) merayakan puncak peringatan HUT SMANSA Ke-68, Kamis (1/11/2018) sejumlah guru mengenang sosok IGA Ngurah Metta Kurnia, salah satu penumpang pesawat Lion Air JT-610 yang mengalami musibah di Perairan Tanjung Karang.
I Gusti Ayu Ngurah Metta Kurnia merupakan Alumni SMANSA tahun 1993 dan setelah lulus dari Sekolah Tinggi Akutasi Negara (STAN), tahun 1995 langsung diangkat menjadi staf Kementerian Keuangan (Kemenkeu) hingga sejak dua tahun terakhir bertugas di KPP Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung (Babel).
“Mewakili warga SMA Negeri 1 Singaraja merasa turut berduka cita atas berpulangnya saudari Metta dalam kecelakaan pesawat Lion Air tersebut dan dari catatan yang kami miliki dan penyampaian guru-guru, memang almarhum adalah siswa yang berprestasi dan aktif di bidang organisasi, ya kami mendoakan beliau diterima ditempat yang baik dan layak,” ungkap Kepala SMAN 1 Singaraja, I Putu Eka Wilantara.
Hal senada diungkapkan Ketua Komite SMAN 1 Singaraja, Putu Tegeh Aryawangsa yang sangat mengenal sosok Metta Kurnia sejak di SMP, bahkan selaku Kakak Kelas merasa sangat kehilangan. “Kalau kembali mengenang sosok Metta ya, sangat terharu sekali, karena saya paling tidak pernah menjadi seniornya waktu di marching band, juga sangat aktif di pramuka, dari pendidikannya juga sangat pintar, jadi terus terangnya aja kita merasakan kehilangan, saya terharu sulit menerangkan dengan kata-kata,” ujarnya.
Sementara, Ketua Umum Ikatan Alumni SMA Negeri 1 Singaraja (IKAMASA) Prof Dr I Gede Pitana Brahmananda yang didampingi Ketua Harian I Ketut Suryada SH menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas musibah jatuhnya pesawat Lion Air JT610 di Perairan Tanjung Karang Kabupaten Karawang Jawa Barat.
“Kami atas nama keluarga besar Alumni SMAN N 1 Singaraja (Smansa) menyatakan bela sungkawa dan duka cita yang mendalam pada korban dan keluarganya atas musibah yang terjadi ini,” jelas Pitana. Ditambahkannya, apalagi salah satu korban yaitu IGA Ngurah Metta Kurnia adalah alumnus SMA Negeri 1 Singaraja angkatan tahun 1993.
Menurutnya Metta semasa bersekolah di SMANSA merupakan siswa berprestasi dan aktif dalam berbagai kegiatan di sekolah. Mulai dari OSIS, Pramuka dan kegiatan lainnya. “Kepergian korban merupakan kehilangan yang sangat besar bagi kami keluarga besar alumni Smansa, apalagi saat ini Metta merupakan abdi negara yang bertugas di Kementerian Keuangan RI” jelas Pitana lagi yang kini menjabat sebagai Deputi Pemasaran Luar Negeri Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. Lebih jauh pihaknya berharap keluarga korban bisa tabah dan ikhlas menghadapi musibah ini.
Sementara itu Ketua Harian IKAMASA I Ketut Suryada SH mengharapkan pihak pihak terkait agar memberikan hak hak korban dan keluarganya dengan baik dan dipermudah. “Baik pihak maskapai penerbangan, asuransi, tempat dinas korban dan pihak lainnya agar memberikan hak hak korban dan keluarganya dengan baik dan tidak dipersulit, ” jelas Ketut Suryada lagi. Termasuk dalam proses identifikasi agar diberi akses dan informasi yang jelas. Ditambahkannya agar pihak keluarga difasilitasi sebaik mungkin dalam hal informasi dan prosedur yang diperlukan. Pihaknya siap membantu dan mendampingi keluarga korban jika dirasa perlu.
Lebih jauh Suryada berharap agar peristiwa in dijadikan momentum perbaikan dan peningkatan standar keselamatan penerbangan di Indonesia. “Animo masyarakat semakin meningkat seharusnya diiringi peningkatan standar keselamatan dan keamanan, termasuk juga kenyamanan ” tegas Suryada yang juga notaris ini. Baik operator maupun regulator (pemerinah) agar bekerja profesional berpedoman pada peraturan yang berlaku. “Jangan lagi ada korban sia sia, karena harganya sangat mahal.bagi bangsa dan negara ini,” tandasnya.
IGA Metta Kurnia merupakan salah satu dari 189 penumpang pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh dalam penerbangan Jakarta-Pangkalpinang, Senin (29/10/2018) pagi. Perempuan kelahiran 21 Juli 1974 merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara keluarga pasangan almarhum I Gusti Ketut Sualem dan almarhum I Gusti Ayu Padmi. Metta Kurnia menikah dengan pria asal Semarang, Jawa Tengah, Heru Susanto dengan tiga orang anak dan tinggal di Bogor. (022)
Discussion about this post