Wilayah Buleleng Timur terutama di Tejakula dan sekitarnya merasakan gempa bumi tektonik dengan magnitudo 2,3 dan belum dilaporkan adanya dampak akibat gempa bumi tersebut dan guncangan gempa tidak dirasakan warga.
Singaraja, Dari data Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika wilayah III Denpasar menyebutkan, gempa bumi terjadi Senin sekitar pukul 18.27 wita dan berdasarkan analisa gempa yang terjadi merupakan gempabumi tektonik berkekuatan Magnitudo 2,3 dengn episenter atau lokasi di darat pada jarak 26 KM Tenggara Buleleng pada kedalaman 13 KM.
Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar, Agus Wahyu Raharjo dalam releasenya menyebutkan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktifitas sesar aktif di darat. “Berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Tejakula serta belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut,” sebutnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng Putu Ariadi Pribadi saat dikonfirmasi melalui pesan singkat mengakui masih menunggu laporan masyarakat dari dampak gempa bumi yang terjadi, “Aktifitas masyarakat masih berjalan normal karena tidak seluruh masyarakat merasakan getaran gempa yang terjadi,” ungkapnya.
Berdasarkan pemantuan yang dilakukan melalui monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan, namun demikian masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya. (RLS)
Discussion about this post