Singaraja, Menyikapi penetapan Daftar Calon Tetap (DCT) Pemilu Legeslatif, Ketua DPD Partai Golkar Buleleng Ida Gede Komang Kresna Budi, mengaku telah menyiapkan seluruh kadernya untuk memenangkan perhelatan tersebut. Bahkan disetiap daerah pemilihan (Dapil) telah menempatkan para caleg dengan potensi meraih suara maksimal.
“Hasil evaluasi dan pemetaan di masing-masing Dapil rasanya kita sudah cukup kuat. Ada banyak kader dengan kekuatan politik berbasis kedekatan dengan masyarakat bakal menjadi ancaman serius bagi kompetitor,” ungkap Kresna Budi, Minggu 5 Nopember 2023.
Menurut politisi Golkar yang juga Ketua Komisi II DPRD Bali itu tidak lepas dari usulan Golkar soal keterwakilan masyarakat melalui perubahan Dapil dari 6 menjadi 9 Dapil. ”Perubahan Dapil itu benar-benar mereprentasikan keterwakilan. Kita berharap kader Golkar lebih banyak lagi yang terpilih berdasar kedekatan dengan masyarakat itu,” tegas Kresna Budi.
Adanya perubahan konstelasi politik nasional dimana Partai Golkar pada Pilpres 2024 telah memastikan mendukung Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka akan mempunyai efek elektoral untuk mendongkrak suara Partai Golkar pada pemilu kali ini. Kresna Budi menyatakan irama politik nasional akan berpengaruh buat Buleleng yang cenderung dinamis.
“Tentu akan ada efek elektoral dampak dukungan pada Pilpres 2024. Terlebih pada Pileg kali ini untuk tingkat provinsi di isi caleg-caleg yang cukup punya nama di masyarakat sebagai tokoh dengan massa riil. Saatnya nanti kita akan kembali berjaya terlebih ada siklus 25 tahunan sebagai pertimbangan lain dari optimisme kita,” ujarnya.
Kresna Budi mengaku akan ada penambahan menjadi 3 kursi untuk DPRD Bali mengingat tokoh yang tampil memiliki kekuatan suara siginfikan dimasing-masing basisnya. ”Ada Tirta Adnyana, Agung Bagus Pratiksa Linggih anak bungsu Gede Sumarajaya Linggih di Dapil Timur (Tejakula, Kubutambahan dan Sawan). Ditengah saya (Kresna Budi), di Dapil Banjar dan Busungbiu ada Nyoman Agus Satuhedi dan di barat (Dapil Seririt dan Gerokgak) ada Indriati Tanu Tanto,semua kuat,”ucapnya.
Sementara soal naiknya suhu politik pasca DCT dan pengumuman bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden, Kresna Budi berharap semua pihak terutama KPU dan Bawaslu bekerja secara professional sehingga menghasilkan pemilu yang berkualitas.
“Paling ada sikap tegas tanpa tebang pilih terhadap semua kontestan dari penyelenggara dan pengawas terkait pemasangan Alat Peraga Kampanye (APK) maupun ketentuan lain soal kampanye seperti penurunan baliho baru-baru ini,” tegas Ketua DPD Partai Golkar Buleleng.
Dengan sikap tegas tersebut diharapkan tidak ada pihak yang merasa teraniaya dan cengeng dengan membesar-besarkan persoalan biasa. ”Jangan cengenglah, dulu Golkar di intimidasi biasa saja, kita positif thinking saja lah,” tandas Kresna Budi.
Dalam ajang Pemilu Legeslatif 2024, berdasarkan penetapan DCT, Partai Golkar Buleleng telah menyiapkan 45 caleg sesuai dengan daerah pemilihan yang tersebar di Kabupaten Buleleng termasuk di menyiapkan 12 kader golkar untuk menembus kekuatan di DPRD Provinsi Bali. (TIM)
Discussion about this post